Boediono Optimistis Reformasi Birokrasi Tuntas 15 Tahun
Rabu, 24 November 2010 13:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Boediono optimistis reformasi birokrasi di Indonesia bisa tuntas berjalan lebih cepat dari perkiraan. "15 tahun dari sekarang, saya kira bisa. Tidak perlu satu generasi, 25 tahun 30 tahun, kalau kita bekerja dengan baik," kata Boediono dalam pidato di acara Rapat Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara Tingkat Nasional 2010, Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (24/11).
Pelaksanaan reformasi birokrasi di berbagai negara, kata Boediono, biasanya memang memakan waktu lama. Namun, jika pemerintah bekerja baik, menggunakan sistem evaluasi yang intens, tentu capaian tersebut bisa terwujud. Apalagi pemerintah dalam waktu kurang dari satu tahun bisa membuat indikator-indikator tertentu yang bisa diikuti dalam jangka pendek. "Tidak boleh menunggu hasilnya, baru kita monitor, dievaluasi pada tahun terakhir. Artinya, harus ada konsistensi antar waktu," kata dia.
Menurut Boediono, reformasi yang dilakukan juga tidak boleh zig-zag (berbeda arah) tiap tahunnya, karena komitmen ini berlaku untuk jangka panjang. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk meletakkan aturan main yang bagus sejak awal reformasi ini dimulai untuk mewariskan sistem yang baik di masa mendatang. "Kalau tidak, ada resiko zig-zag tadi. Setiap kali siklusnya mulai dari nol lagi. Yang rugi bukan kita tapi anak-cucu kita," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, sistem monitoring penerapan reformasi birokrasi juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dijalankan sudah maju, masih jalan di tempat, atau malah mundur. Monitoring ini membantu aparat negara untuk mengoreksi dan mengevaluasi kerja untuk mengukur peningkatan pelayanan terhadap masyarakat yang akan berdampak pada pelayanan yang lebih bermutu.
Di tempat yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara EE. Mangindaan, mengatakan, tak gampang menuntaskan reformasi ini mengingat banyak orang dengan pikiran yang beragam. Ukuran keberhasilan itu, menurutnya, minimal tidak ada korupsi dan tidak ada pelanggaran dalam manajemen pembangunan. Saat ditanya apakah bisa menyelesaikannya dalam 15 tahun? "Tidak bisa matematika begitu. Ini abstrak sekali, tapi kita harus ke situ," ujarnya.
MUNAWWAROH
