Dewan Anggap Pemkot Tegal Tak Mampu Tangani Sampah.  

Reporter

Editor

Selasa, 23 November 2010 13:40 WIB

Tumpukan sampah. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, dinilai belum mampu menangani persoalan sampah yang dihasilkan warganya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sampah yang belum terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam waktu sehari.


“Berdasarkan analisis kami, sampah yang terangkut ke TPA hanya sekitar 5,67 persen dari total sampah yang dihasilkan yang mencapai 2.4 juta ton per hari,” kata Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal Abdulah Sungkar, Selasa (23/11).

Menurut Abdullah, sampah tersebut dihasilkan dari sisa pembuangan 47 ribu kepala keluarga dan sejumlah fasilitas publik yang ada di Kota Tegal. Ironisnya, dari jumlah tersebut hanya sekitar 140 ribu ton saja yang mampu diangkut ke TPA dalam waktu dua kali per hari.

“Ini sangat mengancam, karena banyaknya sampah hanya diangkut oleh 10 unit truk,” ujar Abdullah menambahkan.

Abdullah Sungkar juga mengkritisi keberadaan TPAdi Keluarahan Muarareja yang dinilai sudah tak layak untuk mengelola sampah karena posisinya berada di kawasan dataran rendah sehingga mudah mencemari lingkungan sekitar. “Buktinya areal tambak di sekitar tercemar akibat resapan air yang dihasilkan dari TPA,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah Kota Tegal segera menangani persoalan ini hal ini untuk menghindari penumpukan sampah di sejumlah titik yang dinilai sangat mengganggu pemandangan kota dan rawan menimbulkan penyakit.

Wali Kota Tegal Ikmal Jaya, saat dimintai konfirmasi terkait dengan kondisi ini mengaku telah merencanakan program pengelolaan sampah hingga tahun 2011 mendatang. “Saya upayakan bikin TPA terpadu melibatkan daerah lain yakni Kabupaten Tegal, Brebes dan Pemalang,” ujar Ikmal Jaya.

Menurut Ikmal, program ini telah dibantu oleh pemerintah pusat dengan sistem pengelolaan sampah lintas daerah. Langkah ini sengaja dilakukan karena lahan di Kota Tegal semakin sempit. “Pemkot tak punya lahan lagi, bahkan TPA sekarang sifatnya sewa,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya