Jaringan Teroris Ada di 17 Wilayah Jawa Tengah

Reporter

Editor

Minggu, 21 November 2010 16:06 WIB

Anggota Densus 88 mengamankan kontrakan Hilmi, pria terduga teroris di Cibiru, Bandung (7/8). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO Interaktif, Surakarta - Komandan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Daryono menduga ada ribuan orang di wilayahnya masuk dalam kelompok jaringan teroris. Mereka telah tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah. Dari fakta hukum yang telah ditemukan selama pemeriksaan tersangka teroris, rekruitmen anggota jaringan teroris terjadi di 17 dari 35 kota/kabupaten. "Sebanyak 118 orang sudah terbukti terlibat dan tertangkap," katanya, Ahad (21/11).

Dia merinci, dari jumlah itu 55 orang saat ini masih menjalani hukuman. Sedangkan 63 lainnya telah bebas.

Saat ini, kata dia, masih ada 10 orang dari Jawa Tengah yang masuk dalam Daftar Pencurian Orang (DPO) polisi. Selain itu intelejen sudah melaporkan adanya keterlibatan 11 orang, namun belum dimasukkan di daftar pencarian orang. "Warga yang masuk dalam jaringan kelompok teroris ada ribuan orang," ujarnya.

Menurut dia, di wilayahnya ada 11 kota/kabupaten yang menjadi lokasi perencanaan aksi terorisme. Dalam beberapa pemeriksaan, pelaku sering menggunakan beberapa tempat di kota besar untuk merencanakan aksinya.

Daryono mencontohkan, Noordin M Top sempat merencanakan aksi terorisme di salah satu tempat di Kota Semarang. "Berdasarkan video yang kami dapat, perencanaan dilakukan di sebuah restoran," katanya.

Selain itu, kata dia, ada 15 kota/kabupaten menjadi tempat persembunyian favorit oleh para pelaku terorisme. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk latihan aksi berada di 8 lokasi, yaitu Semarang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Sukoharjo, Boyolali, Surakarta, dan Karanganyar.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah, Abu Habsin mengatakan terorisme di tanah air tidak ada kaitannya dengan agama. "Tidak ada agama di dunia yang mengajarkan tentang kekerasan," kata dia. Meski demikian, dia mengakui, banyak kalangan yang menggunakan agama sebagai kedok dalam mewujudkan sebuah tujuan, termasuk terorisme.

Karenanya, Habsin berharap masyarakat mempelajari penafsiran terhadap agama secara lengkap. "Jangan hanya mengikuti penafsiran dari kelompok tertentu," ujarnya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya