Pemusik Underground Ikut Kampanye Penegakan HAM

Reporter

Editor

Rabu, 12 November 2003 08:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Penuntasan kasus 12 Mei bekerja sama dengan sekelompok pemusik dan kelompok seniman lain, mempelopori gerakan kampanye penegakkan hak asasi manusia. Gerakan yang dinamai Gerakan Strip Hitam ini dilansir di Teater Utan Kayu, Senin (10/11) sore.

Maulana Sagala, alumnus Trisakti yang menjadi juru bicara gerakan ini menerangkan arti penamaan strip hitam, sebagai simbol noda pelanggaran HAM masa lalu dan kini. "Masa depan tidak akan ada bagi generasi muda, bila pelanggaran masa lalu tidak diselesaikan secara tuntas," ujarnya.

Gerakan ini, ujar Maulana, mengambil sosialisasi dalam budaya pop, untuk lebih bisa masuk dalam kalangan muda saat ini. "Agar generasi muda bisa lebih memahami gerakan perjuangan HAM yang ingin ditegakkan," ujarnya.

Gerakan ini membuat produk seperti cakram padat yang berisi kompilasi musik dan sastra dari beberapa pemusik beraliran underground, seperti grup "Tengkorak", "Sarcastic", "Thrash Line" "Jeruji." Selain itu, turut juga digandeng penyanyi Indie label Oppie Andariesta dan Dik Doank.

Sementara itu, ada suara dari beberapa sastrawan muda, seperti Ayu Utami, selain beberapa tokoh, seperti Dita Indah Sari, dan Salahuddin Wahid, serta keluarga korban pelanggaran HAM. Selain itu, bentuk kampanye juga dilakukan dalam bentuk spanduk, poster, dan, stiker.

Produser cakram padat tersebut, vokalis "Tengkorak," Ombat Nasution, mengatakan, penggunaan media musik untuk lebih mendekatkan generasi muda pada ide penegakkan hak asasi manusia di Indonesia. "Tidak hanya peristiwa Trisakti, Semanggi, tapi juga seperti penggusuran," katanya. Dikatakannya, keuntungan dari penjualan cakram padat tersebut, akan digunakan untuk membuat cakram lainnya, serta pembiayaan bagi perjuangan penegakkan hak asasi manusia.

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal Tim Penuntasan Kasus 12 Mei, John Muhammad, mengakui, ada ketakutan akan distorsi perjuangan penegakan hak asasi manusia dengan penggunaan media budaya pop. "Memang kerap menghanyutkan sehingga ada ketakutan kehilangan semangat esensinya," ujarnya. Namun, katanya, timnya berusaha untuk membuat hal itu tidak menjadi hipnotis pada bentuk musik atau pun sastranya belaka.

Yophiandi - Tempo News Room

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

33 detik lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

8 menit lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

13 menit lalu

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

FLEI Expo menjadi tempat yang tepat bagi ribuan entrepreneur dan pemimpin bisnis untuk mengeksplorasi peluang bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

41 menit lalu

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

49 menit lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

51 menit lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 jam lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

1 jam lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

1 jam lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

1 jam lalu

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

Timur Kapadze menilai lolosnya Uzbekistan ke Olimpiade Paris 2024 tak cukup. Ia menilai pemain tampil di bawah tekanan saat melawan Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya