Sekolah Jurnalis Indonesia Dibuka di Bandung

Reporter

Editor

Jumat, 12 November 2010 18:37 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia membuka pendidikan jurnalis di Bandung.

”Sekolah ini satu-satunya pendidikan jurnalisme di Indonesia yang merujuk model kurikulum yang dikeluarkan Unesco,” kata Direktur Yayasan SJI Zulkarimein Nasution di sela pembukaan sekolah itu di Bandung, Jumat (12/11).

Sekolah itu diluncurkan pertama kali, bersamaan dengan perayaan Hari Pers Nasional tahun lalu di Palembang. Di sana, paparnya, pendidikan itu sudah berjalan tiga angkatan, masing-masing diikuti 30 orang jurnalis. Pendidikan jurnalis yang dikelola SJI itu kini digelar di Bandung.

Zulkarimein mengatakan, gagasan mendirikan sekolah itu untuk memberikan pendidikan yang sama bagi jurnalis. Pendidikan yang digelar SJI selama hampir sebulan digelar setiap hari. Peserta pendidikan wajib menjalani ujian setiap harinya, untuk menentukan kelulusannya.

Ketua Umum PWI Margiono mengatakan, tujuan pendidikan itu untuk meningkatkan profesionalisme pekerja media. Jurnalis yang tidak profesional, katanya, malah bisa memicu bencana. Salah satu pemicunya, adalah sedikitnya jurnalis yang mengenyam pendidikan jurnalisitik.

Margiono menyebutkan, hanya sekitar 500 jurnalis yang ada saat ini mengenyam pendidikan di bidang jurnalistik. ”Sangat sedikit, dibandingkan (saat ini ada) 100 ribu orang yang berpraktek seperti dan seolah-olah wartawan,” kata Margiono.

PWI mengagas pendirian sekolah itu untuk mendongkrak jumlah jurnalis yang mengenyam pendidikan bidang jurnalistik. Untuk menyelenggarakan pendidikan itu, PWI meneken nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Margiono menyebutkan, bantuan Kementerian itu salah satu sumber dana SJI.

Margiono mengatakan, kelebihan sekaligus kekurangan pendidikan ini, terletak pada biayanya yang relatif mahal. Biaya yang dibutuhkan untuk membiayai seorang peserta untuk mengikuti pendidikan itu mencapai Rp 5 juta.

Instruktur untuk menjadi pengisi materi pendidikan itu masih terbatas. ”Dari 80 orang pemegang kartu pers kelas 1, hanya 13 orang yang lolos dan berhak mengajar di sini, yang lain tidak boleh mengajar, termasuk Ketua Umum PWI,” kata Margiono.

Margiono mengatakan, pendidikan semacam ini dibutuhkan untuk mengajarkan independensi bagi wartawan. Dia mengingatkan, masalah yang mempengaruhi independesi wartawan tidak sebatas tawaran amplop dari narasumber.

Masih ada, katanya, yang lebih bahaya dari itu. Di antaranya, dia mencontohkan, deal-deal yang dilakukan pemilik industri pers dengan pihak lain yang mempengaruhi pemberitaan.

Bentuk kerja sama partnership, yang dilakukan media dengan pihak di luar perusahaan itu juga mesti diwaspadai. Kerjasama semacam ini, katanya, bisa mempengaruhi kebijakan redaksi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, saat membuka pendidikan itu mengingatkan, independensi tidak cukup. Perusahan media dimintanya agar memperhatikan kesejahteraan wartawannya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

56 hari lalu

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

56 hari lalu

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

23 Februari 2024

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

23 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

22 Februari 2024

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

22 Februari 2024

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

21 Februari 2024

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Begini Respons Google

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Begini Respons Google

Google buka suara soal pengesahan Perpres Publisher Rights oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya