Kontras Minta MA Lakukan Judicial Review

Reporter

Editor

Senin, 10 November 2003 10:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (Kontras) akan meminta Mahkamah Agung (MA) untuk melakukan judicial review terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2001. Menurut Koordinator Kontras, Munarman, kepada wartawan di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jumat (18/5), Inpres tersebut tidak memenuhi prinsip hak asasi manusia dan lebih mengedepankan cara-cara militer.

“Sejak Inpres itu diberlakukan April lalu sampai hari ini (18 Mei, red), Kontras mencatat telah terjadi 48 peristiwa kekerasan. Bandingkan dengan masa jeda kemanusiaan yang terjadi 97 peristiwa kekerasan, namun dalam waktu enam bulan. Jadi, dengan Inpres tersebut eskalasi tindak kekerasan meningkat," kata Munarman.

Untuk itu, Kontras meminta MA melakukan judicial review: apakah layak atau tidak keberadaan Inpres tersebut. "Jika tidak, Inpres itu harus dicabut," kata dia.

Seperti diketahui, Inpres yang ditandatangi pada 11 April lalu mengintruksikan sejumlah menteri untuk melakukan penyelesaian Aceh secara komprehensif dan menyeluruh. Cara-cara komprehensif tersebut meliputi enam bidang: ekonomi, politik, sosial, hukum dan ketertiban masyarakat, keamanan, serta informasi dan komunikasi.

Menurut Munarwan, Inpres tersebut tidak memenuhi pinsip-prinsip kemanusiaan dan rasa keadilan rakyat Aceh serta lebih mengedepankan kepentingan militer secara materiil. "Kontras melihat bahwa kecenderungan akan dilaksanakannya operasi keamanan di Aceh, sebenarnya sudah terlihat dengan dilatihnya beberapa kompi pasukan Kostrad dan satuan lainnya di markas korps Kopassus, dua bulan sebelum ditandatanganinya Inpres Nomor 4 tahun 2001," kata dia. (Siti Marwiyah)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

5 menit lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

6 menit lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

9 menit lalu

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

Selain Christian Bautista, Westlife akan membawa pertunjukan konsep baru ke dalam konser mereka di Candi Prambanan pada 7 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

9 menit lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

19 menit lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

20 menit lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

21 menit lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

28 menit lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

34 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

34 menit lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya