TEMPO Interaktif, Jakarta:Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Gus Maksum Jauhari membantah bahwa dirinya memihak Matori Abdul Djalil seperti yang selama ini diduga banyak orang. Sebab, masing-masing pihak yang bertikai di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah saudara sesama orang Nadhatul Ulama (NU). Bantahan tersebut dilontarkan oleh Gus Maksum saat memberikan ceramah dalam acara Halal Bihalal Lembaga Pencak Silat (LPS) Pagar Nusa Cabang Situbondo di Pondok Pesantren Walisongo, Mimbaan, Situbondo Minggu (6/1). Dalam acara tersebut hadir Pjs Ketua Umum PKB, Alwi Shihab, Ketua PKB Mahfud MD, Kiai Achmad Sofyan dan pimpinan Pondok Pesantren Walisongo, Kiai Kholil. Gus Maksum mengatakan, ia bersama para kiai lainnya serta Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi pernah menyarankan kepada masing-masing pihak yang bertikai di PKB untuk tidak menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) pada tahun 2002. Lebih baik mengadakan islah terlebih dahulu. “Dengan islah, maka akan dapat dicari jalan keluar yang menguntungkan ke dua belah pihak,” kata Gus Maksum. Mahfud MD mengungkapkan, ia tahu persis jika tidak ada kiai yang memihak salah satu kubu di PKB. Yang ada hanyalah kiai yang berbeda pandangan dalam usaha menyatukan perpecahan di tubuh PKB. “Gus Maksum juga tidak memihak. Beliau berusaha menjadikan yang dua menjadi satu seperti dulu lagi,” ujar dia. Soal adanya perpecahan di tubuh PKB tingkat atas, Mahfud meminta agar warga PKB di kalangan bawah tetap satu. “Tidak perlu bingung, PKB tetap satu,” kata dia. Karena PKB akan tetap berpegang pada khitah di bawah bimbingan alim ulama. “Tidak ada PKB yang tidak mendapat dukungan dari para kiai.” Warga PKB juga tidak perlu risau dengan adanya pernyataan yang mengatakan bahwa PKB yang sah adalah PKB yang diakui pemerintah. Karena pernyataan tersebut sebenarnya keliru. Berdasarkan undang-undang Pemilu, pemerintah tidak punya wewenang untuk mengakui sebuah partai. Yang berwenang adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berada di luar pemerintah. Berdasarkan undang-undang itulah, PKB tidak pernah meminta pengakuan dari pemerintah. “PKB tidak perduli diakui atau tidak oleh pemerintah. Yang penting kita jalan terus,” ungkap mantan Menteri Pertahanan semasa Presiden Gus Dur ini. (bibin)
Berita terkait
Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem
1 menit lalu
Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem
KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).