Menlu Bantah Persulit Kapal Greenpeace  

Reporter

Editor

Senin, 18 Oktober 2010 15:12 WIB

Kapal Rainbow Warrior milik organisasi pecinta lingkungan internasional Greenpeace. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Luar Negeri membantah telah mempersulit prosedur bagi kapal "Rainbow Warrior" milik lembaga swadaya masyarakat Greenpeace yang hendak memasuki perairan Indonesia.

"Tidak ada kesan dan niat sama sekali untuk pemerintah membatasi atau memperuslit siapa pun juga, namun itu semua ada proses dan persyaratan untuk memasuki Indonesia," jelas Menlu Marty Natalegawa kepada wartawan seusai acara pelantikan Sekretaris Jenderal Kemlu di Jakarta, Senin 18 Oktober 2010

Berdasarkan informasi yang diterima, kata Menlu, Rainbow Warrior mengajukan permohonan untuk memasuki Indonesia selama tiga bulan untuk kegiatan pariwisata, namun hanya menjelaskan enam hari kegiatan dalam surat permohonannya.

Menlu juga ingin menggarisbawahi bahwa pemerintah juga memiliki pandangan yang sama dalam perlindungan lingkungan, tetapi agen yang mewakili izin kapal Greenpeace tersebut tidak menjelaskan secara detil rencana kegiatan mereka selama tiga bulan di Indonesia.

Sebelumnya, perwakilan Greenpeace Asia Tenggara Nur Hidayati mengatakan pihaknya belum menerima jawaban tertulis dari Kemlu soal kapal mereka.

"Kita menunggu jawaban tertulis, karena sejauh ini kita masih diombang-ambingkan. Baru ada pernyataan lisan. Kalau Kemlu sudah menyatakan menolak, kami harap ada jawaban tertulis," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mendukung kebijakan Pemerintah yang menolak kedatangan Kapal Greenpeace, Rainbow Warriors ke Indonesia karena agenda pencinta lingkungan itu diduga membawa misi terselubung yang akan merugikan Indonesia.

Ia curiga pengusaha asing yang produknya kalah bersaing dengan produk-produk Indonesia memanfaatkan LSM Greenpeace untuk melakukan kampanye hitam guna menjatuhkan produk dalam negeri dengan dalih kelestarian lingkungan terancam.

Sofyan mempertanyakan mengapa hanya Indonesia yang menjadi sasaran kampanye lingkungan padahal banyak negara maju yang justru menjadi penyumbang pemanasan global karena industrialisasinya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Von Hernandes membantah bahwa kedatangan kapal "Rainbow Warrior" ke Indonesia memiliki agenda tersembunyi sehingga dihalangi pemerintah.

Menurut Greenpeace, rencana awal kedatangan kapal tersebut di Indonesia akan melakukan kegiatan kampanye promosi solusi perubahan iklim dengan efisiensi energi dan energi terbarukan.

Kampanye yang dibawa oleh "Rainbow Warrior" bertemakan "Turn The Tide" di Asia Tenggara tersebut dilakukan di tiga negara yaitu Thailand, Indonesia dan Filipina.

WDA | ANT

Berita terkait

KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

8 April 2023

KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal ikan asing yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

15 Januari 2023

Tenggelamkan! dan 5 Pernyataan Terviral Susi Pudjiastuti Saat Menjabat Menteri

Kala menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti kerap melontarkan kalimat kontroversial, terviral Tenggelamkan!

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

15 Januari 2023

Susi Pudjiastuti Genap Berusia 58 Tahun, Kabar Terkininya?

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kelahiran 15 Januari 1965, ini kini aktif sebagai Ketua Pandu Laut Nusantara.

Baca Selengkapnya

KKP Minta Dukungan Kabareskrim Tindak Penyelundupan Ikan

18 Maret 2021

KKP Minta Dukungan Kabareskrim Tindak Penyelundupan Ikan

KKP meminta dukungan Polri, khususnya di lapangan terkait pengamanan dan penegakan hukum termasuk menindak kasus penyelundupan ikan ilegal dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

KKP Ringkus Dua Kapal Asing Pencuri Ikan di Laut Natuna

22 Agustus 2020

KKP Ringkus Dua Kapal Asing Pencuri Ikan di Laut Natuna

Dua kapal asing berbendera Vietnam diringkus KKP di laut Natuna.

Baca Selengkapnya

Hibah Kapal Asing, Bupati Natuna: Tak Semua Nelayan Bisa Gunakan

24 November 2019

Hibah Kapal Asing, Bupati Natuna: Tak Semua Nelayan Bisa Gunakan

Bupati Natuna Hamid Rizal menyatakan kebijakan KKP yang ingin menghibahkan kapal asing pencuri ikan tidak cocok diterapkan di wilayahnya

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo: Nelayan Melanggar, Jangan Langsung Dipidana

13 November 2019

Edhy Prabowo: Nelayan Melanggar, Jangan Langsung Dipidana

"Saya meminta petugas PSDKP ikut membela nelayan jangan sampai memusuhi nelayan," kata Edhy Prabowo.

Baca Selengkapnya

Halau Kapal Asing Pencuri Ikan, Edhy Minta Bantuan Pengusaha

9 November 2019

Halau Kapal Asing Pencuri Ikan, Edhy Minta Bantuan Pengusaha

"Jadi di laut Bapak bantu jadi mata telinganya kita," kata Menteri Edhy meminta bantuan pengusaha ikut melaporkan kapal asing pencuri ikan ke KKP.

Baca Selengkapnya

Kuartal III 2019, Produksi Perikanan Tangkap Naik 17 Persen

4 November 2019

Kuartal III 2019, Produksi Perikanan Tangkap Naik 17 Persen

Produksi perikanan tangkap mencatatkan kenaikan pada kuartal III/2019.

Baca Selengkapnya

Salam Perpisahan, Susi Pudjiastuti Minta Perangi Illegal Fishing

18 Oktober 2019

Salam Perpisahan, Susi Pudjiastuti Minta Perangi Illegal Fishing

Tinggal dua hari lagi Susi Pudjiastuti menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Selengkapnya