Hutan di Jambi Tinggal Tersisa 21 Persen

Reporter

Editor

Jumat, 8 Oktober 2010 14:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jambi - Kawasan hutan di Provinsi Jambi yang dulunya seluas 2,2 juta hektare, saat ini akibat kesalahan kebijakan tinggal menyisahkan sekitar 480 ribu hektare atau sekitar 21,8 persen.

"Sekarang kawasan hutan di daerah ini didominasi sektor hutan tanaman industri, perkebunan sawit, sehingga tidak hanya dapat menimbulkan kerusakan bagi kawasan serapan air, tapi lebih jauh lagi kini berkembang pada terjadinya konflik antara perusahaan dengan warga sekitar," kata Arif Munandar, Direktur Eksekutif Walhi Jambi, kepada Tempo, Jumat (8/10).

Arif menontohkan, dalam kurun beberapa bulan terakhir sudah beberapa kali terjadinya konflik antarwarga dengan perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri. Seperti pada awal September lalu terjadi di kawasan Senyerang, Kabupaten Tanhjungjabung Barat dan kawasan Kabupaten Tebo.

"Ini sangat memprihatinkan, tapi itulah akibat kebijakan yang kurang tepat, tanpa memikirkan dampak lingkungan sekitarnya. Yang terjadi karut marut tata ruang serta berakibat pula tumpang tindih perizinan," ujarnya.

Walhi menilai, bencana ekologis dan kelangkaan akan air tinggal menunggu waktu. Padahal, diketahui sekitar 80 persen masyarakat Jambi tergantung pada daerah aliran sungai Batang Hari, sementara kawasan hulunya terancam perusakan.

"Kita sudah tahu massifnya industri, hanya untuk mengeruk sumber daya manusia, tapi mengabaikan dampak ekosistem dan lingkungan sekitarnya. Lagi-lagi akibat hanya berpihaknya pemerintah dengan perusahaan saja," kata Arif.

Ia kembali memberi contoh, seperti di kawasan Kabupaten Tebo dan Batanghari serta Tanjungjabung Barat, pemerintah daerah setempat sedang jor-joran memberi izin kepada perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri.

Total izin yang telah dikeluarkan pemerintah daerah untuk sektor kebun sawit mencapai 1,4 juta hektare, hutan tanaman industri seluas 800 ribu hektare dan pertambangan 680 ribu hektare.

Sekarang Walhi bersama LSM lainnya mendorong pengelolaan hutan berbasiskan masyarakat di kawasan hulu Sungai Batanghari, tepatnya di kawasan Kabupaten Merangin seluas 49.514 hektare. "Untuk dijadikan hutan desa yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat."

Budi Daya, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, menanggapi masalah ini menyatakan, tidak benar jika pihaknya dikatakan salah dalam mengambil kebijakan dalam kegiatan membangun hutan di daerahnya, karena sudah dilihat sesuai peruntukan.

"Semua pemberian izin itu sendiri pada dasarnya merupakan hak dari Kementerian Kehutanan. Izin pun diberikan sudah melalui kajian matang sesuai dengan peruntukannya," kata dia.

Sebagai contoh, kawasan hutan produksi dapat dibangun hutan kawasan industri dan tidak mungkin menggunakan kawasan peruntukan persawahan atau kawasan perumahan.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya