Kronologi Penangkapan Nelayan oleh Aparat Malaysia

Reporter

Editor

Jumat, 8 Oktober 2010 12:41 WIB

Helikopter Angkatan Laut Venezuela mendarat di kapal perang Rusia dalam latihan bersama di Laut Karibia, Venezuela dekat dengan perairan Amerika Serikat (3/12). Foto: AFP/ ABN - Maiquel Torcatt
TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat nelayan asal Tanjung Balai Karimun yang kapalnya diberitakan hancur ditabrak kapal Malaysian Marine Police di perairan Pulau Pisang 5 Oktober lalu saat ini berada di tahanan Reman, Johor Baru.

Berdasarkan keterangan yang didapat Kementerian Luar Negeri, keempat nelayan tersebut, yakni Che-Rin (51), Lau Tin Guan (58), E Ang (50) dan Adi (35), saat ini masih ditemani Konsulat Jendral Indonesia di Johor Baru, Jonas L Tobing, beserta stafnya.

Menurut penuturan Che-Rin, dirinya dan tiga nelayan lain kemudian mendapatkan pertolongan dari kapal Agensi Penguat Kuasa Maritim Malaysia. Namun, informasi awal dari salah satu nelayan ini masih harus dikonfirmasi lebih lanjut.

Saat ini sedang dilakukan klarifikasi mengenai kepastian lokasi insiden kapal nelayan tersebut, mengingat kapal itu tidak dilengkapi dengan peralatan navigasi.

Sebagai catatan, terdapat dua pulau yang bernama Pulau Pisang yang masing-masing terletak di sekitar kepulauan Riau (Indonesia) dan di semenanjung Malaka lepas pantai Johor Baru (Malaysia).

Adapun informasi dari Mabes Polri, perisitiwa ini bermula pada hari Selasa, 5 Oktober 2010. Sekitar pukul 10.00 enam kapal nelayan berangkat dari Tanjung Balai Karimun. Pada pukul 13.30 tiba-tiba datang kapal patroli Malaysia berwarna putih mengejar rombongan kapal nelayan tersebut.

Enam kapal nelayan kemudian memutar haluan untuk menjauh dari kapal patroli Malaysia. KM Nelayan R2 yang kecepatannya tidak terlalu tinggi berhasil diputari sebanyak tiga kali oleh kapal patroli Malaysia. Pada kejadian tersebut kemungkinan terjadi tumburan antar kedua kapal yang mengakibatkan KM Nelayan R2 tenggelam.

Berdasarkan keterangan dari ABK kapal KM Suyanjaya yang selamat Suyanto , kapal patroli Malaysia menurunkan perahu karet, selang beberapa waktu kapal patroli Malaysia pergi menjauh.

Setelah kapal patroli Malaysia menjauh, ke lima kapal yang selamat mendekat lokasi kejadian, di sana ditemukan KM Nelayan R2 yang hampir tenggelam, namun ABK kapal tersebut ternyata sudah tidak ada (kemungkinan dibawa oleh kapal patroli Malaysia), kemudian KM Nelayan R2 ditarik ke Tanjung Balai Karimun.

Advertising
Advertising

Pada hari Rabu, 6 Oktober 2010 pkl 08.00 WIB kapal tersebut tiba di pelabuhan Sungai Pasir, Meral Tanjung Balai Karimun.

ANT I PGR

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

9 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

14 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

32 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

44 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya