TEMPO Interaktif, Jakarta - Perakitan dua Pesawat Sukhoi jenis SU 27 SKM dan SU 30 SKM yang dipesan TNI Angkatan Udara dipastikan tetap jalan terus. Juru Bicara TNI AU, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, menyatakan bahwa meninggalnya tiga anggota tim guarantee warranty (perakit) tidak akan berpengaruh terhadap jadwal perakitan pesawat buatan rusia ini."Timnya kan ada banyak, jadi tidak ada pengaruhnya," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa (14/9).

Bambang mengatakan, satu Sukhoi saat ini sudah mencapai tahap Running Up. "Yang satu sudah mulai dihidupkan mesinnya," ujarnya. Sementara satu lainnya masih dalam pengerjaan. Bambang menyatakan, satu Sukhoi lagi akan tiba di Landasan Udara Hasanudin, Makasar, dalam waktu dekat. "Kemungkinan sekitar tanggal 15an," ujarnya.

Pesawat tempur dengan kategori interseptor ini akan melengkapi 5 Sukhoi sejenis yang dimiliki Indonesia. Sampai saat ini, Indonesia sudah memiliki 13 pesawt Sukhoi dengan dua varian, SU 30 MK dan SU 27 SKM. Untuk SU 30 MK, Indonesia memiliki lima buah.

Pembelian Sukhoi ini dimulai pada tahun 2003. Saat itu, TNI AU dinilai harus memiliki pemasok pesawat alternatif selain Amerika Serikat. Hal ini dilakukan karena Amerika saat itu melakukan embargo terhadap suku cadang dan persenjataan pesawat F 16 yang menjadi kekuatan utama TNI AU. Pembelian Sukhoi juga dilakukan untuk meremajakan alat utama sistem persenjataan TNI AU yang mulai uzur.

Febriyan