TEMPO Interaktif, Jember: Kiai sepuh Nahdhatul Ulama (NU) KH Abdul Muchith Muzadi mengatakan, pemerintah harus tegas dalam persoalan Ahmadiyah. Dia cenderung setuju Ahmadiyah dibubarkan karena selama ini mengaku sebagai Islam. "Kalau mereka masih mengaku beragama Islam tetapi yang mereka anut tidak sesuai Islam," katanya saat ditemui di rumahnya jalan Kalimantan, Jember, Jawa Timur, Rabu (01/09) petang.
Muchith menyarankan sebaiknya Ahmadiyah menjadi agama sendiri seperti Katolik, Protestan atau agama yang lain. Selama Ahmadiyah masih mengaku Islam, maka keyakinan itu tetap akan menyakiti hati umat Islam. Sebab kaum Ahmadiyah berkeyakinan kalau nabi
dan rasulnya bukan Muhammad SAW.
Kakak Hasyim Muzadi itu yakin aksi kekerasan yang selama ini menimpa kaum Ahmadiyah tidak akan terjadi jika mereka mau menjadi agama tersendiri. Meski begitu, dia mengaku tidak setuju dengan segala bentuk kekerasan yang dilakukan sejumlah kalangan kepada kelompok Ahmadiyah di Indonesia. "Wong nyikso kewan (menyiksa hewan,red) saja tidak boleh, opo maneh nyikso menungso (apalagi menyiksa manusia)," katanya. "Segala bentuk kekerasan tidak boleh. Negara seharusnya melindungi rakyatnya."
Mahbub Djunaidy
Berita terkait
Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran
6 Juni 2018
Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998
21 Mei 2018
Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok
21 Mei 2018
Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang
21 Mei 2018
Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSetara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab
20 Mei 2018
Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB
20 Mei 2018
Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaJemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam
25 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.
Baca SelengkapnyaWarga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP
24 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.
Baca SelengkapnyaTjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong
24 Juli 2017
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Baca SelengkapnyaHuman Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan
14 Juni 2017
Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.
Baca Selengkapnya