Ratusan Lahan Sekolah Dasar Tidak Bersertifikat

Reporter

Editor

Selasa, 31 Agustus 2010 16:25 WIB

TEMPO Interaktif, Malang — Kabupaten Malang memiliki sekitar 248 sekolah dasar negeri. Namun, mayoritas sekolah tidak memiliki sertifikat kepemilikan tanah sehingga rentan disengketakan.


Menurut Saurijanto, Ketua Kelompok Kerja Penyelesaian Sengketa Tanah Pemerintah Kabupaten Malang, banyak sekolah yang dibangun dalam program SD Inpres 1970-an yang kini bermasalah. Banyak kepala desa waktu tak begitu memperdulikan keabsahan tanah yang ditempati sekolah.

“Pihak pengelola sekolah pun tak kunjung mengurusnya. Sekarang dampaknya baru makin terasa. Banyak ahli waris yang meminta tanahnya dikembalikan,” kata Saurijanto, Selasa (31/8).

Kata dia, saat ini muncul enam kasus sengketa kepemilikan tanah sekolah, yakni SDN Tlogorejo di Kecamatan Pagak; SDN Kedungsalam di Kecamatan Donomulyo; SDN Bantur 2 dan SDN Rejosoyoso di Kecamatan Bantur, SDN Tirtomoyo 2 di Kecamatan Ampelgading, serta SDN Banjararum 1 di Kecamatan Singosari. Tanah sekolah-sekolah ini terancam disita oleh waris pemberi hibah tanah.

Sebagai contoh, tanah SDN Banjarum 1 tercatat di pembukuan desa sejak 1957 atas nama warga setempat. SDN Tirtomoyo 2 dibangun pada 1974 di atas tanah hibah. Namun, proses hibahnya tidak didokumentasikan dan hingga sekarang tanahnya belum disertifkasi, ahli waris pemberi hibah menuntut tanahnya dikembalikan.

Tanah SDN Tlogorejo disengketakan karena letter C di kantor desa tetap mencantumkan pemilik lama. Alhasil, sekarang ahli warisnya pun menuntut tanah yang dulunya menjadi kas desa itu dikembalikan. “Pendokumentasian atas tanah-tanah itu memang lemah, tapi semuanya masih bisa dimusyawarahkan,” kata Saurijanto.

Kepala Bagian Hukum Nurcahyo menambahkan, meski enam sengketa tanah muncul, tapi belum ada tuntutan hukum tertulis yang diterima. Sejauh ini, tuntutan para ahli waris masih sebatas lisan. “Kami hanya menerima satu somasi dari pihak yang mengaku ahli waris SDN Banjarum 1 di Singosari, tapi itu pun sudah selesai,” kata Nurcahyo.

Sedangkan Suwandi, Kepala Dinas Pendidikan, menegaskan tanah-tanah sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan, tidak bermasalah karena semuanya sudah bersertifikat.

Kasus-kasus lain diselesaikan, antara lain, dengan mengajak ahli waris berunding secara kekeluargaan agar mereka mau membatalkan tuntutannya dan bila perlu ahli waris diberi kompensasi tertentu. “Dokumen hibah tanah ditelusuri. Jika mereka tetap menuntut, kemungkinan besar solusinya adalah membeli tanah itu,” kata Suwandi.


Abdi Purmono

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya