Berdasarkan pemantau Tempo, Jumat (27/8), lapisan aspal yang banyak mengelupas bahkan berlubang berada di ruas Campaka-Cijaya, jembatan Cilamaya di tapal batas Purwakarta-Subang, Cipeundeuy-Wantilan, dan Dawuan-Wangunreja-Wera. Juga jalan Arif Rachman Hakim, di dalam kota Subang.
Di ruas Campaka-Cijaya, bahkan sudah banyak tambalan baru yang kembali mengelupas, dan muncul juga lubang-lubang baru yang sangat menganggu. Begitu pun kondisi aspal jalan menjelang dan setelah serta yang ada di atas jembatan Cilamaya, kembali mengelupas. Bahkan, aspal di atas jembatan Cilamaya sudah kondisinya sudah tidak karu-karuan.
Kondisi serupa juga terdapat di antara Dawuan-Wangunreja-Wera. "Sudah tidak nyaman lagi untuk dilalui," kata Wawan, seorang pegawai negeri sipil yang tiap hari pergi-pulang Subang-Purwakarta dengan menggunakan sepeda motor. "Perlu perbaikan lagi dengan kualitas yang lebih baik."
Wawan menambahkan, kerusakan jalan di jalur tengah bukan saja akibat gerusan hujan, tapi, akibat truk-truk bermuatan melebihi tonase, terutama truk pengangkut pasir dan air mineral merk Aqua yang bebas beroperasi. "Mestinya truk-truk melebihi tonase itu ditilang dan tidak boleh beroperasi," kata Wawan.
Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana tak menampik rusaknya kondisi jalan di ruas-ruas tersebut. "Ia sudah mengusulkan lagi agar ruas jalur tengah Sadang-Kalijati-Subang-Cikamurang di perbaiki ulang, sebelum H-7," kata Iyus. Itu kewenangannya ada pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Subang, Ajun Komisaris Agun Guntoro menyampaikan keluhan senada. "Seakan percuma saja ada perbaikan, digerus hujan beberapa hari saja tambalannya sudah rusak lagi," kata Agun.
NANANG SUTISNA