Soal Remisi, Patrialis Mengaku Sudah Kontak KPK

Reporter

Editor

Rabu, 25 Agustus 2010 00:38 WIB

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Patrialis Akbar. TEMPO/ Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengklaim telah menuntaskan silang pendapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait pengampunan sejumlah koruptor. Ia mengatakan telah membicarakan pemberian remisi dan grasi itu dengan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah.

"Sudah clear, saya sudah bicara dengan Chandra," kata Patrialis usai sidang uji materi Undang-undang Kejaksaan di Mahkamah Konstitusi, Selasa 24 Agustus 2010.

Menurut Patrialis, pembicaraan dengan Chandra dilakukannya Senin 23 Agustus 2010 malam. Kepada Chandra, ia mengaku sudah menjelaskan panjang lebar.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin mengungkapkan kekecewaannya terkait pengampunan koruptor tersebut. "Apa gunanya kita bekerja keras kalau hukumannya malah diperingan. Ini kan justru tidak menimbulkan efek jera," katanya pada Kamis (19/8) lalu.

Patrialis menyatakan dalam pembahasan pembebasan bersyarat para koruptor, KPK telah diwakilkan. Namun saat ditanya juru warta, ia tak bisa menyebutkan siapa wakil KPK dalam pembahasan tersebut.

"Tentunya yang diberi mandat oleh KPK, siapapun kita tidak pernah mempersoalkan," katanya.

Patrialis mengatakan tadinya berencana menemui Chandra siang ini, namun terpaksa menundanya karena harus menghadiri sidang kabinet di Istana.

Menjelang peringatan proklamasi kemerdekaan tahun ini, sejumlah koruptor memang mendapatkan hadiah korting hukuman. Antara lain, remisi bagi besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bekas Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan. Koruptor kasus alih fungsi hutan lindung, Al Amin Nasution, juga mendapat remisi.

Adapun mantan Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hassan Rais yang dinilai sakit parah, mendapatkan grasi.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

27 menit lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

56 menit lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

5 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

8 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

9 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

13 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

16 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

22 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya