Eks Pengurus Kebun Binatang Surabaya Bantah Soal Konflik Manajemen  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Agustus 2010 14:39 WIB

Sejumlah siswa sekolah dasar dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo serta Tunas Hijau Surabaya melakukan aksi teatrikal simpatik peduli satwa di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya. Aksi simpatik ini sebagai bentuk protes matinya puluhan satwa di Kebun Binatang Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Surabaya - Bekas pengelola Kebun Binatang Surabaya, Stany Soebakir membantah anggapan, bahwa matinya satwa-satwa di kebun binatang tersebut akibat imbas dari konflik dualisme kepengurusan manajemen.

Menurut Stany, pihak luar sering menduga bahwa antara dirinya dengan kubu Basuki Rekso Wibowo (pengelola baru) memiliki masalah pribadi, sehingga konflik di Kebun Binatang Surabaya berlarut-larut. "Padahal antara saya dan Basuki ndak ada masalah apa-apa," kata Stany, 83 tahun, kepada Tempo, Minggu (22/8).

Stany mengaku sudah legawa, sejak dirinya diganti oleh Basuki pada Juli tahun lalu, dan tidak melakukan kegiatan apa-apa terkait kebun binatang. Bahkan, menurut Stany, Basuki pernah mendatangi dirinya untuk membicarakan masa depan Kebun Binatang Surabaya. "Basuki malah mengaku mengikuti kemauan saya saja," kata Stany.

Karenanya, lanjut Stany, bila kematian beruntun satwa-satwa di Kebun Binatang Surabaya dikaitkan dengan konflik manajemen, hal itu terlalu didramatisir. Stany juga membantah ada kubu antara dirinya dan Basuki. "Matinya satwa memang karena sakit dan berusia tua, itu sesuatu yang alamiah," ujar dia.

Menurut Stany, sebenarnya dirinya telah mempunyai konsep menangkarkan satwa-satwa itu di Gondoruso, Lumajang pada 2008 lalu. Pembebasan lahan 20 hektar itu sudah mulai dilakukan dan disetujui oleh Bupati Lumajang. Investor pun sudah ada, karena memiliki prospek untuk mendatangkan keuntungan.

Namun rencana itu menjadi tinggal rencana sejak Basuki mempimpin, karena banyak timbul unjuk rasa karyawan yang tak kunjung henti. Akhirnya Basuki pun diganti oleh manajemen sementara yang diketuai oleh Tony Sumampau. Namun Stany membantah menggerakkan unjuk rasa.

Stany berharap konsepnya menangkarkan satwa buas di Lumajang tersebut diteruskan oleh Kementerian Kehutanan yang saat ini mengambilalih manajemen Kebun Binatang Surabaya.

KUKUH S WIBOWO

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya