Kesadaran Warga Sidoarjo Mengelola Sampah Sangat Rendah

Reporter

Editor

Senin, 16 Agustus 2010 14:39 WIB

TEMPO Interaktif, SIDOARJO - Tingkat kesadaran warga Sidoarjo membuang dan mengolah sampah masih sangat rendah. Sejumlah lokasi, seperti di jalan lingkar timur berubah menjadi tempat pembuangan sampah secara liar sehingga menggunung dan menganggu keindahan kota. "Padahal tak jauh dari rumah warga disediakan Tempat Penampungan Sampah Sementara," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo Muhammad Syafiq, Senin (16/8).

Pemerintah mengancam menjatuhkan sanksi berupa denda Rp 1 juta bagi warga yang membuang sampah sembarangan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menurunkan tim. Sambil terus melakukan sosialisasi, petugas menangkap pelaku yang membuang sampah sembarangan.

Menurut Muhammad Syafiq, DKP kewalahan menangani dan mengolah sampah yang dihasilkan warga Sidoarjo. Setiap hari jumlah sampai mencapai 3.600 meter kubik, belum termasuk sampah dari pasar dan kalangan industri. "Kami tidak mungkin sanggup menanganinya tanpa peran serta masyarakat," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memiliki dua lokasi sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Di antaranya di Jabon seluas 5,4 hektare dan TPA Krian 2,2 hektare. Namun, TPA Krian hanya tersisa 20 persen dari kapasitas yang ada. Banyaknya volume sampah di Sidoarjo mengakibatkan petugas kebersihan tak mampu memisahkan antara sampah plastik, besi, atau sampah organik.

Sebelumnya, telah dibagikan komposter sampah rumah tangga untuk 51 Desa. Para kader dilatih khusus untuk mengolah sampah organik yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman hias di rumah warga. Setiap warga desa dibekali ketrampilan khusus untuk mengelola sampah secara mandiri untuk mengurangi volume sampah rumah tangga.

Anggota Komisi Anggaran dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo Muhammad Zainul Luthfi menilai program komposter gagal. Pemerintah setempat, khususnya DKP tidak mampu melatih warga mengolah sampah organik.

Seharusnya dengan program komposter di pedesaan mampu meningkatkan kesadaran warga mengolah sampah organik. "Padahal program komposter telah menghabiskan anggaran ratusan juta," katanya. EKO WIDIANTO.


Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya