Eksportir Kopi Merugi Jika Rupiah Terus Menguat

Reporter

Editor

Selasa, 3 Agustus 2010 09:39 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Makassar - Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar belakangan ini menimbulkan kekhawatiran pihak eksportir salah satunya eksportir kopi. Mereka akan menuai kerugian dari keadaan ini karena harga beli di tingkat petani lebih tinggi dibandingkan dengan nilai jual ekpornya.

“Kerugian sudah di depan mata,” kata Frenky Djamal, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sulawesi Selatan, pagi ini.

Menurut Frenky, melemahnya nilai tukar dollar terhadap rupiah sangat berpengaruh, karena sebelumnya eksportir sudah punya rencana standar. Yaitu dengan menetapkan harga jual dengan perkiraan harga satu dollar masih di atas Rp 9000-an. “Namun angka Rp 9 ribu sudah pecah, jadi kami akan merugi,” katanya.

Menangggapi imbauan Mentri Perdagangan untuk mengurangi biaya ekspor agar kerugian dapat ditekan, Frenky mengatakan eksportir senantiasa mengetatkan biaya dalam melakukan ekspor selama ini. “Istilahnya ikat pinggang kita sudah semakin sempit saat ini,” kata dias.

Kalau biaya pengapalan tidak naik, ucap Frenky, akan cukup membantu para eksportir. Frenky mengakui jika keadaan ini akan menguntungkan importir, namun ia berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan nikai tukar rupiah.

Advertising
Advertising

“Kalau kurs bisa stabil, kami tidak perlu resah,” ucapnya.

Namun ia juga mengatakan, masalah naik turunnya nilai tukar rupiah sudah menjadi dinamika ekspor kopi selama ini. Sehingga ia berharap pihak perbankan dapat memberikan suku bunga yang rendah.

Dia mentakan pula, perusahaan asing memiliki daya saing yang lebih kuat karena mendapatkan suku bunga yang lebih rendah di negaranya. “Vietnam misalnya suku bunganya hanya 9 persen, kalau kita masih 16 persen,” katanya lagi. Frenky menyebut Vietnam sebagai saingan utama ekportir dari Indonesia saat ini.

Menurut Frenky, saat ini harga kopi secara internasinal antara USD 3,2 hingga USD 3,4 per kilogram, sementara itu harga kopi di tingkat petani sekitar Rp 24.000 per kilogram. Pada
sore kemarin, nilai tukar rupiah ditutup di level 8.942 per dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah menguat 8 poin dari posisi akhir pekan lalu di level 8.950.

FADHILAH NAZIF

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

11 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya