Indonesia – Australia Sepakat Perangi Terorisme Internasional
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juli 2003 15:07 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Perdana Menteri John Howard mengatakan Indonesia dan Australia bersepakat bekerja sama menanggulangi masalah terorisme internasional. “Kami sepakat berkolaborasi dalam menangani terorisme internasional,” ujar Howard dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/2) pagi. Kesepakatan ini mencakup kerjasama antar intelejen kedua negara dan akan saling berbagi informasi tentang masalah terorisme internasional. Howard juga menegaskan, kedua negara sepakat untuk mengadakan forum dialog antar pemerintah secara rutin. Dialog ini akan mencontoh kesuksesan dialog rutin yang telah dilakukan antar Australia dengan Amerika Serikat. Namun ia tidak memberitahukan hal-hal apa saja yang akan dibicarakan dalam dialog rutin tersebut. Di samping itu, akan dibentuk pula dialog rutin antara tokoh-tokoh Islam Indonesia dengan tokoh-tokoh Islam Australia. Tujuannya untuk saling bertukar fikiran dan menghindari kesalahpahaman mengenai Islam. Rencananya, sore ini sekitar pkl. 15.00 WIB Wirajuda dan Duta Besar Australia Rick Smith akan menandatangani kesepakatan antar kedua negara tentang masalah terorisme internasional di Departemen Luar Negeri. Satu jam sebelumnya, Howard akan bertemu dengan tokoh-tokoh Islam Indonesia. Pertemuan yang rencananya berlangsung tertutup tersebut, akan diselenggarakan di Hotel Borobudur. Ketika disinggung mengenai penolakan MPR DPR akan kunjungannya, Howard menyatakan, bahwa hal itu tidak akan menganggu hubungan diplomatik antara kedua negara. “Saya ke sini tidak hanya melakukan satu pertemuan, namun melakukan serangkaian pembicaraan dengan berbagai pihak,” ujar Howard. Howard kembali menegaskan, Australia tidak akan turut campur masalah dalam negeri Indonesia terutama masalah Aceh dan Papua yang berusaha melepaskan diri dari Indonesia. “Itu tidak benar, Asutralia tidak punya niat untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia,” tandasnya. (Faisal-Tempo News Room)
Berita terkait
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber
5 menit lalu
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber
Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
48 menit lalu
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.