Carbon Trade Efefktif Cegah Kerusakan Hutan Meru Betiri  

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2010 15:53 WIB

TEMPO Interaktif, JEMBER - Rencana pemanfaatan hutan konservasi yang dikelola Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) Jember sebagai kawasan produksi sekaligus kawasan pengkajian untuk perdagangan karbon (carbon trade) dinilai efektif untuk mencegah upaya perusakan hutan, seperti penambangan liar.

Menurut 'field staff' program itu, Seno Pramudita, selama ini pemerintah daerah dan masyarakat menganggap hutan lindung secara ekonomis kurang menguntungkan. Akibatnya proses deforestasi terus terjadi. “Dari yang dilegalisasi atas nama konservasi hingga yang melanggar hukum seperti pembalakan dan penambangan liar,” katanya, Senin (26/7).

Selama ini kawasan hutan konservasi TNMB seluas 58.000 hektare, yang membentang di wilayah Kabupaten Jember dan Banyuwangi, kerap menjadi sasaran pembalakan dan penambangan liar.

Pada tahun 1994 silam, hutan TNMB hampir menjadi kawasan penambangan karena diduga kuat mengandung emas dan bahan tambang berharga lainnya. Kemudian pada tahun 1998 lalu, kata dia, hutan TNMB pernah menjadi korban perambahan besar-besaran. Saat itu hampir seluruh wilayah TNMB dirambah dan digunduli warga.

Dalam setahun terakhir, seperti dijelaskan Kepala Bagian Tata Usaha TNMB, Mustafa Imran Lubis, isu tambang emas kembali mencuat. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir ada oknum dari luar Jember yang memprovokasi warga untuk melakukan aktivitas penggalian bahan yang diduga mengandung logam mulia di wilayah Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo. Padahal Dusun Baban menjadi daerah penyangga hutan lindung Perum Perhutani dan TNMB.

Sealin di kawasan hutan Dusun Baban, wilayah hutan yang diduga mengandung tambang adalah di Desa Sanenrejo, dan Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, yang juga berbatasan langsung dengan wilayah TNMB.

Tahun 1994-2000 silam, PT. Hakman Metalindo telah melakukan penyelidikan umum dan tahun 1997 telah melakukan pemboran inti geologi. Perusahaan itu melakukan pemboran sebanyak 12 lubang bor dengan kedalaman antara 150 hingga 250 meter.

Dari hasil pengeboran tersebut ditemukan beberapa daerah prospek, dengan dengan adanya zona ubahan argillik yang luas dengan sebaran sulphida-sulphida yang menempati VMS (Volcanic Massive Sulphides) dan urat mineralisasi sulphidas ephitermal tingkat rendah.

Soal tambang emas di Jember akhirnya menjadi polemik karena mesti berurusan dengan kebenaran explorasi, peraturan yang mengatur wilayah hutan lindung, dan kawasan taman nasional, maupun kepentingan daerah. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, ada banyak oknum yang kembali mengorganisir warga di sekitar areal itu untuk melakukan penggalian atau penambangan liar.

"Selama ini hutan lindung, seperti TNMB mendapat ancaman konstan dari sektor penambangan. Padahal, penetapan kawasan TNMB oleh Belanda merupakan upaya untuk menyembunyikan potensi pertambangan di kawasan tersebut," tutur Mustafa Imran Lubis.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya