Rusuh, Puluhan Warga Madura Bekas Kerusahan Sampit Diusir
Sabtu, 17 Juli 2010 15:29 WIB
TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Puluhan warga Madura eks kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah, diusir warga Kampung Baru, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Pengusiran warga Madura ini menyusul terjadi berbagai kasus tindak penganiyaan dan gesekan sosial yang terjadi selama ini antara bekas pengungsi Sampit dengan warga asli di kawasan Kampung Baru. Puncaknya pada Jumat (16/7) sore terjadi perusakan rumah warga Madura oleh ratusan penduduk asli.
Akibat tidakan warga asli, warga Madura terpaksa lari meninggalkan kawasan Kampung Baru, dan Sabtu (17/7) ini puluhan warga Madura tersebut dievakuasi ke Markas Kepolisian Resor Banjarbaru untuk pengamanan dari amuk warga. ”Ke 22 warga Madura eks Sampit, di bawah perlindungan kita,” kata Kapolsek Cempaka Ajun Komisaris Pardia kepada Tempo, Sabtu (17/7), seusai pertemuan dengan tokoh masyarakat Cempaka.
Namun kemana puluhan warga Madura itu akan dipindahkan, Pardia mengaku masih menunggu koordinasi kepala Polresta dan wali kota Banjarabaru. Keterangan yang dihimpun Tempo, puluhan warga Madura eks Sampit tersebut sulit untuk dipulangan ke Madura karena mereka mengaku tak punya lagi sanak saudara di Madura. Sedangkan untuk kembali ke Sampit tidak memungkinan, pascakerusuhan etnis di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan pantuan hari ini, di lokasi terjadinya aksi massa sedikitnya ada tujuh rumah warga eks Madura yang dihancur massa. Lokasi kejadian kini telah diamankan aparat kepolisian dengan garis polisi.
Suasana kecurigaan akan tamu yang datang juga masih terlihat di Kampung Baru, karena diduga mereka takut akan adanya serangan balasan. Sementara anggota kepolisian berbaju preman terlihat melakukan pemantauan di bekas lokasi terjadinya perusakan.
Khaidir Rahman