Mahasiswa Minta Dewan Mediasi Kisruh STIMIK Handayani

Reporter

Editor

Kamis, 15 Juli 2010 12:03 WIB

Sejumlah mahasiswa STIMIK Handayani berunjuk rasa di pelataran parkir kampus, Makassar. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Makassar - Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Handayani berdemonstrasi di gedung Dewan Sulawesi Selatan siang ini. Mahasiswa meminta Dewan memediasi dengan pihak yayasan untuk memberikan jaminan agar kampusnya tetap beroperasi meski kontrak gedung dengan pihak BRI Makassar telah berakhir sejak Maret lalu.

Mahasiswa khawatir berakhirnya kontrak sewa gedung tersebut akan menelantarkan 1.200 mahasiswa. Dalam orasinya mahasiswa menuding pihak yayasan telah menyelewengkan biaya kuliah yang disetor mahasiswa sejak beberapa tahun terakhir.

"Semestinya uang kuliah mahasiswa digunakan untuk membeli lahan dan membangun kampus baru," kata Mardin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Handayani.

Menurut dia, kontrak yayasan dengan BRI Makassar berakhir 2009, namun BRI memberikan kesempatan setahun kepada pihak kampus untuk membangun kampus baru. "Tapi, sampai sekarang belum ada upaya pihak yayasan untuk membangun kampus baru," kata dia.

Saat diterima tim aspirasi Dewan Sulawesi Selatan, mahasiswa menyampaikan tudingannya bahwa pihak yayasan juga melakukan pembohongan publik menjelang tahun ajaran 2009/2010 lalu dengan melakukan promosi melalui media massa atas peletakan batu pertama pembangunan kampus baru di Jalan Kalpataru Makassar.
Mahasiswa meminta dewan segera menekan pihak kampus agar berjanji tidak menelantarkan mahasiswa.

Menurut Mahasiswa, kondisi manajemen kampus saat ini sudah kacau karena satu persatu pimpinannya mengundurkan diri. "Kalau tidak segera diatasi, aktifitas kampus bisa lumpuh," kata mardin.

Advertising
Advertising

"Saat ini masih jalan aktivitas perkuliahan tetapi tidak lancar," ucapnya.

Menurut dia, uang yang dibayarkan mahasiswa selama 14 tahun STMIK Handayani beroperasi cukup banyak. Uang kuliah Rp1,9 juta per mahasiswa angkatan 2009 seharusnya digunakan untuk membangun kampus baru.

Pendemo yang berasal dari berbagai lembaga kampus seperti BEM, MPM, Himpunan Mahasiswa Tekhnik Informatika, Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer, juga menuntut pengalihan kepemilikan yayasan Handayani ke yayasan lain.

Tim penerima aspirasi Dewan Aryadi Arsal berjanji akan memanggil pihak yayasan dan petinggi kampus dalam waktu dekat untuk mencari solusi atas masalah itu. "Pekan depan akan kami panggil pimpinan kampus dan yayasan," kata dia.

Dia meminta mahasiswa menyiapkan data-data seperti yang ada dalam tuntutan.
"Kalau ada indikasi pidana maka akan diserahkan kepada pihak Kepolisian," kata anggota Fraksi PKS itu.

INDRA O Y

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

23 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

3 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

11 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

16 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

29 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

30 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

31 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

34 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

37 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya