Ratusan Nasabah Sandera Pengurus Koperasi di Madiun  

Reporter

Editor

Rabu, 14 Juli 2010 15:03 WIB

Sekitar 500 nasabah dan karyawan Koperasi Serba Usaha (KSU) Sumber Insan Mandiri (SIM) dari berbagai kabupaten/kota mendatangi salah satu kantor cabang koperasi tersebut yang berada di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/7). Mereka menuntut dana deposito yang macet untuk dikembalikan beserta bunga yang dijanjikan. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekitar 500 nasabah dan karyawan Koperasi Serba Usaha (KSU) Sumber Insan Mandiri (SIM) dari berbagai kabupaten/kota meluruk salah satu kantor cabang koperasi tersebut, yang berada di Jalan Kapten Pierre Tendean, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu (14/7).

Mereka memprotes pengurus koperasi karena dana yang disimpan di koperasi yang mencapai milyaran rupiah macet. Bahkan mereka sempat menyandera para pengurus koperasi yang memiliki nasabah ribuan di seluruh pelosok Indonesia tersebut. KSU Sumber Insan Mandiri beroperasi sejak 2004 dan berkantor pusat di Jalan Gelora Delta Blok X No.31 Perum Jatisari, Sidoarjo.

Para nasabah menagih janji pengurus untuk mengembalikan simpanan deposito dan bunga yang dijanjikan. Selain dari Madiun, para nasabah ini datang dari berbagai kabupaten/kota seperti Surabaya, Malang, Tuban, Bojonegoro, Pasuruan, Sidoarjo, Lamongan, dan sebagainya.

Menurut para nasabah, dana koperasi macet sejak setahun lalu. Mereka menyimpan dana atau uang deposito dengan bunga beragam dan masa jatuh tempo tertentu. Misalnya simpanan yang berjangka waktu enam bulan akan mendapat bunga 1,75 persen, simpanan selama satu tahun mendapat bunga 2,5 persen, simpanan dua tahun mendapat bunga 3 persen, dan sebagainya.

Bunga tersebut dijanjikan dibayar setiap bulan. Nilai uang yang didepositokan nasabah beragam mulai dari jutaan hingga milyaran rupiah.

Sejak beroperasi 2004, bisnis koperasi ini berjalan lancar namun nasabah mulai merasakan dana macet sekitar setahun lalu. Perwakilan nasabah sudah memberikan kesempatan pada pengurus koperasi untuk menyelesaikan dana yang macet.

Terakhir kali pengurus koperasi melalui suratnya menjanjikan akan membayar dana yang macet paling lambat 15 Juli 2010. Namun hingga kini tidak jelas apakah manajemen koperasi mampu mengembalikan dana yang sudah lama disimpan nasabah. “Kami menginginkan uang yang sudah kami simpan dikembalikan, jangan hanya janji-janji terus,” ujar Dwi Hartati, salah satu nasabah asal Madiun yang juga bekerja sebagai PNS ini.

Menanggapi keluhan nasabah ini, Bendahara KSU Sumber Insan Mandiri, Supardi, mengatakan pihak koperasi sedang mengusahakan pengembalian dana. “Koperasi memiliki 14 sertifikat (berharga) yang nilainya sekitar Rp30 miliar tapi itu pun belum cukup dan harus meminta dana dari pendana,” tandasnya.

Supardi mengatakan pendana tidak mau dana bantuan hanya digunakan untuk mengembalikan dana nasabah yang macet. “Pendana tidak ingin hanya untuk melunasi dana yang macet tapi juga untuk digunakan untuk modal usaha agar koperasi ini tetap eksis,” tandasnya. Dia menyebutkan sudah ada pendana yang bersedia membantu yang bernama Argo Brahmanto asal Jakarta.

Puluhan aparat Kepolisian Resor Kota Madiun berjaga-jaga hingga akhirnya empat orang pengurus koperasi dibawa polisi.

“Biarkan nanti mereka kami mintai keterangan karena sampai kapanpun dibahas tidak akan selesai,” jelas Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Madiun Komisaris Eko Suwignyo yang berada di lokasi.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

18 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

49 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

56 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya