Membatik Masuk Kurikulum Sekolah di Surakarta  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 14:17 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Surakarta - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta mulai memasukkan mata pelajaran batik pada tahun ajaran ini. Mata pelajaran batik tersebut merupakan muatan kurikulum lokal, yang akan diajarkan mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Untara mengatakan mata pelajaran batik pada tahun ajaran ini baru bersifat uji coba. "Kami tengah memilih beberapa sekolah yang akan mencoba menerapkannya," kata Untara.

Dia menerangkan, rencana penerapan pelajatan membatik sebagai kurikulum sekolah itu bermula dari pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO tahun lalu. "Sejak itu kami mulai melakukan pembahasan pembuatan kurikulumnya," kata Untara.

Penerapan kurikulum batik tersebut bertujuan agar Surakarta memiliki banyak sumber daya manusia di bidang batik. "Sehingga industri batik di Surakarta mampu berkembang secara berkelanjutan," kata Untara.

Selain itu, mereka berharap agar generasi muda memiliki pengetahuan mengenai batik, baik corak maupun arti filosfis dari tiap motif batik.

Pelajaran membatik di sekolah akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Siswa Sekolah Dasar akan mendapatkan pelajaran pengenalan motif batik, peralatan membatik hingga praktek membatik secara sederhana. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Pertama akan diberi pelajaran membuat pola serta motif batik.

Untara menambahkan, Sekolah Menegah Atas akan memberikan pelajaran mengenai pemasaran dan tata niaga batik. "Batik merupakan komoditas yang spesifik," kata Untara. Pemasaran untuk produk batik juga memerlukan cara-cara khusus.

Pelajaran membatik tersebut akan diberikan selama dua jam pelajaran setiap pekannya. Guru yang mengajarkan adalah guru mata pelajaran kesenian dan ekonomi. Dia mengakui, materi mata pelajaran baru itu belum dibagikan kepada para guru. Materi tersebut akan dibagikan setelah pemilihan sekolah yang akan menerapkan uji coba selesai.

Karena masih uji coba, mata pelajaran tersebut belum akan diujikan dalam ujian belajar di akhir semester. Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum mata pelajaran tersebut diterapkan secara penuh.

Sekretaris Komunitas Kampoeng Batik Laweyan, Gunawan Nizar merndukung masuknya pelajaran batik sebagai kurikulum di sekolah. "Pengusaha siap mendukung dengan memberikan kesempatan kerja praktik lapangan," kata Gunawan.

Dia menjelaskan, saat ini permintaan produk batik cukup tinggi. Hal itu membuat produsen harus menggenjot produksinya. "Kami terkendala dengan kurangnya sumber daya manusia," kata Gunawan. Pembatik yang saat ini ada rata-rata telah lanjut usia dan perlu untuk segera beregenerasi.

Selain siap memberi kesempatan untuk praktik lapangan, pengusaha batik juga siap untuk merekrut siswa lulusan Sekolah Menengah Atas yang memiliki kemampuan membatik.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

3 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

4 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

8 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

32 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

35 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

52 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

58 hari lalu

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya