Pengemudi Avanza Tahu Tama Habis Nonton Bola

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 07:29 WIB

Tama Satya Langkun saat di rawat di RS. Asri, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluarga aktivis Indonesia Corruption Watch, Tama Satrya Langkun, ragu akan kesaksian Thoriq--pengemudi Toyota Avanza--yang disampaikan kepada mereka dan beberapa anggota ICW di Rumah Sakit Asri kemarin siang.


Keraguan itu, kata adik korban, Kibar Langkun, muncul saat mendengar kronologi kejadian versi Thoriq. Misalkan, Thoriq mengaku, ketika itu ia ragu untuk menolong Tama, yang diduganya dianiaya karena tidak membayar uang taruhan sepak bola.


Kamis pekan lalu pukul 03.45 WIB, Tama, 26 tahun, peneliti Divisi Investigasi Publik ICW, dianiaya beberapa laki-laki di sekitar lampu merah perempatan Duren Tiga Raya dan Mampang Prapatan. Ketika itu ia baru pulang dari menonton bareng Piala Dunia di kawasan Kemang. Menurut Tama, tidak jauh tempat kejadian, satu mobil Toyota Avanza berwarna perak membuntuti.


Setelah melakukan aksinya, para pelaku bergegas pergi, begitu pula Toyota Avanza, yang menunggu di belakang. Tidak lama kemudian, Toyota Avanza kembali ke tempat kejadian dan mengembalikan helm.


Tiba-tiba, Sabtu sore pekan lalu, Thoriq, yang ternyata pengemudi Avanza pada malam nahas itu, membesuk Tama di rumah sakit. Ia lalu memberikan keterangan kepada wartawan pada malam harinya.

Advertising
Advertising


"Bagaimana bisa Thoriq tahu Tama malam itu habis menonton pertandingan Piala Dunia?" tutur Kibar kepada Tempo. Ia makin heran saat Thoriq bisa memperkirakan lamanya kejadian pengeroyokan Tama sama dengan durasi satu setengah lagu.


"Logikanya, kalau dia benar-benar melihat, masak bisa fokus ke lagu dan kejadian?" ujar Kibar. Thoriq juga menuturkan, jarak mobilnya dengan tempat kejadian hanya 1-2 meter.

Dari jarak itulah ia menyaksikan penganiaya Tama berjumlah delapan orang.
Padahal, menurut Khaddafi, teman Tama yang menyaksikan kejadian, pengeroyok berjumlah empat orang. Dua menunggu di atas sepeda motor, dua orang lagi memukuli Tama.


Pengakuan Thoriq soal jarak mobil juga dibantah Khaddafi. Ia menuturkan, ketika Tama dan dirinya terjatuh dari sepeda motor, ada mobil Avanza yang menyusul dari belakang. Mobil tersebut kemudian berhenti 4-5 meter dari tempat kejadian.


Selain memberikan keterangan yang simpang-siur, identitas Thoriq belum jelas. Kepada keluarga Tama, Thoriq mengaku bekerja sebagai mitra bisnis beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Asri tempat Tama dirawat.


Namun, perihal kerja sama dengan Rumah Sakit Asri itu juga diragukan oleh pihak rumah sakit. "Saya secara pribadi tidak mengenal Thoriq," kata Sigit Sholichin, Manajer Penunjang Medis Rumah Sakit Asri, kepada Tempo.


Saat dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Komisaris Nurdi Satriaji malah menuturkan, Thoriq adalah pegawai perusahaan binatu. Nurdi juga yakin Thoriq tidak terkait dengan komplotan pembacok.


Adapun Thoriq, saat dihubungi Tempo, menolak berkomentar. Ia menawarkan waktu khusus untuk bertemu dengan Tempo. "Saya tidak mau lewat telepon, kita ketemuan saja, di Mal Cinere?" katanya.


l FEBRIANA FIRDAUS | EFRI RITONGA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

10 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

12 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

17 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

18 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

20 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

20 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

22 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

23 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

23 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

24 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya