Ibu Rumah Tangga, Pengidap HIV/AIDS Tertinggi di NTT

Reporter

Editor

Minggu, 11 Juli 2010 10:30 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang -Pengidap HIV/Aids di Nusa Tenggara Timurterus mengalami peningkatan sejak ditemukan pertama kali di Kabupaten Flores Timur pada tahun 1997 lalu. Pengidap HIV/Aids tertinggi adalah ibu rumah tangga.

"Kelompok yang beresiko rendah itu, seperti ibu rumah tangga justru paling banyak mengidap HIV/Aids," kata Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay di Kupang, Minggu (11/6).

Berdasarkan data yang dihimpun Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) NTT hingga semester satu 2010 memperlihatkan, jumlah pengidap di kalangan ibu rumah tangga mencapai 234 kasus, petani 157 kasus, pegawai swasta 130 kasus, tenaga kerja Indonesia (TKI) 100 kasus dan pelacur 98 kasus.

Tidak hanya itu, kasus HIV/Aids juga mulai menjalar ke pengangguran mencapai 66 kasus, pegawai negeri sipil (PNS) 58 kasus, sopir 52 kasus, tukang ojek 35 kasus, mahasiswa 24 kasus, pelajar 22 kasus, oknum anggota TNI/Polri 21 kasus, pelaut 10 kasus dan profesi lain 36 kasus.

Dilihat dari kasus menurut kabupaten/kota, lanjutnya, semua daerah sudah ada kasus HIV/Aids, kecuali Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Rote Ndao dan Sabu Raijua. "Kasus HIV/Aids di lima kabupaten itu bukan tidak ada, namun belum terpantau," katanya.

Sedangkan, kasus HIV/Aids tertinggi terdapat di Kabupaten Belu sebanyak 269 kasus HIV dan 82 kasus Aids. Diikuti Kota Kupang 156 HIV, 70 Aids dan Sikka 64 HIV, 111 Aids. "Sebagian besar daerah yang banyak ditemuan kasus sudah pada tingkat Aids," katanya.

Karena itu, dia meminta berbagai pihak yang menaruh kepedulian pada penanggulangan HIV/Aids untuk mengkaji peningkatan kasus yang luar biasa ini, melakukan kampanye dan sosialisasi lebih gencar, dengan memanfaatkan jaringan komunitas populasi kunci, seperti Odha, Jothi, dan forum peduli Aids.

Selain seks bebas dan narkoba, menurut wagub, salah satu penyebab meningkatnya kasus HIV/Aids di NTT, karena NTT selalu dijadikan daerah transit para imigran gelap menuju Australia.

Warga bisa tertular HIV/AIDS dari imigran tersebut. "Kita tidak tahu, tetapi imigran bisa saja membawa sumber penyakit," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya