"Status" Infotainment Masih Jadi Perdebatan

Reporter

Editor

Jumat, 9 Juli 2010 10:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengatakan, pihaknya masih perlu mempelajari lebih dalam rancangan nota kesepahaman dengan Komisi Penyiaran Indonesia mengenai infotainment dan reality show. Terutama untuk meneliti mana yang hanya merupakan siaran kompetensi KPI dan mana yang bisa menjadi kompetensi Dewan Pers. "Jangan sampai Dewan Pers mencampuri siaran yang tidak bersifat jurnalistik. Nanti manfatnya justru tidak maksimal," kata Bagir kepada Tempo, Jumat (9/7) pagi.

Menurut Bagir, di internal Dewan Pers sendiri masih banyak perdebatan apakah infotainment bisa dikategorikan sebagai bagian dari pers. Alasannya, jika infotainment dimasukkan dalam kategori pers, ia harus mau menikuti kaidah dan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan. Padahal, tetapi infotainment sering menayangkan siaran yang tidak memenuhi kode etik ini. "Di anatarnya memasukkan film ke dalam siaran. Itu tidak bisa diatur dalam Undang-Undang Pers," kata Bagir.

Kalaupun infotainment nantinya bisa masuk pers, Bagir melanjutkan, ada kekuatan dan kelemahan sendiri bagi para pelaku atau pekerja infotainment. Mereka nantinya akan mendapat perlindungan sekaligus akan dibatasi oleh Dewan Pers dan Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers serta kode etik jurnalistik.

Dewan Pers akan menyerahkan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk membuat kode etik bagi kedua jenis siaran ini jika ternyata tidak sejalan dengan kaidah jurnalistik. "Supaya nantinya pengaturan bisa efektif," kata Bagir.

Kemarin, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Nina Muthmainnah menjelaskan rencana pemindahan program televisi berjenis infotainment dan reality show ke dalam kategori nonfaktual membuatnya harus masuk sensor. Tetapi sensor bisa menyebabkan pertentangan antara Undang-Undang Penyiaran dan Undang-Undang Pers."Undang-Undang Penyiaran memang memperbolehkan adanya sensor ini, tetapi Undang-Undang Pers melarang sensor dan pembredelan. Ini membuat keduanya semakin jauh dari kaidah jurnalistik," kata Bagir.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

8 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

8 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

22 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

25 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

32 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

32 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

33 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

34 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya