Dalam Lima Bulan, 212 Bayi di Tasikmalaya Meninggal Dunia  

Reporter

Editor

Kamis, 1 Juli 2010 10:03 WIB

REUTERS
TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Dalam tempo lima bulan, sebanyak 212 bayi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia. Sebagian besar penyebabnya akibat kekurangan gizi, dengan dicirikannya bobot badan dibawah angka ideal ketika dilahirkan.

Angka itu terakumulasi sejak Januari hingga Mei 2010. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat,Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Asep Nursyamsi saat ditemui dikantornya, Jumat (1/7) mengatakan data kematian bayi tersebut berasal dari 40 puskesmas yang tersebar dari 36 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sementara data ibu meninggal saat melahirkan tercatat sebanyak 11 kasus.

"Data tersebut bukan dari satu tempat melainkan dari 40 puskesmas," ujarnya. “Bila melihat data sebenarnya angka kematiannya sangat kecil,”Namun diprediski tahun ini jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan bakal mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya, yang berkutat diangka 336 kematian bayi serta 46 ibu meninggal saat melahirkan.

Asep menjelaskan, hampir 80 persen bayi meninggal akibat Bayi Baru Lahir Rendah yang diakibatkan oleh kurang gizi sang ibu saat mengandung. Sedangkan faktor lainnya kerana pengetahuan kesehatan yang rendah, faktor ekonomi serta penyakit bawaan.

Rinciannya, 146 bayi meninggal saat usia 0-28 hari atau neo, sebanyak 66 bayi meninggal dalam usia 29 hari-11 bulan, sedangkan balita yang meninggal hanya 21 orang. "Kalau bayi saat dilahirkan berat badannya rendah, memang kemungkinan untuk hidupnya juga rendah," ujar Asep.

Kasus kematian bayi maupun ibu saat melahirkan, lanjutnya, sebagian besar menimpa warga kurang mampu. Kondisi tersebut terjadi akibat asupan gizi terhadap ibu selama mengandung sangat kurang. Sehingga kondisi bayi pun tidak jauh berbeda dengan kondisi ibunya.

Selain itu, tingkat pengetahuan ibu akan kesehatan dirinya selama masa kehamilan serta pasca melahirkan juga sangat berpengaruh. Seperti anak baru usia satu bulan namun diberi makanan pisang atau pun makanan yang belum waktunya. Sehingga hal ini kerap mempengaruhi tumbuh kembang bayi.

"Tidak sedikit ibu yang memberi asi sambil tiduran atau makanan yang diberikan tidak cocok," ujarnya. Untuk mendukung pencegahan dimasyarakat, lembagany menerapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi angka kematian ibu dan bayi.

Yakni melalui program Keluarga Berencana (KB), pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin FE hingga intensifikasi program Pos Yandu. "Program ini sangat membantu keselamatan ibu dan bayi, karena ada kontrol kesehatan secara rutin," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

31 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

44 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

45 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

48 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

57 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya