Komisi HAM Asia Tuding Pemerintah Indonesia Gagal Hentikan Penyiksaan

Reporter

Editor

Sabtu, 26 Juni 2010 01:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Hak Asasi Manusia Asia menuding pemerintah Indonesia gagal menjalankan hukum internasional tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Hukuman Kejam. Pemerintah Indonesia dinilai tidak mampu menghentikan bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi selama ini.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), di Indonesia ada 491 pengaduan menyangkut pelanggaran hak asasi manusia sejak Januari hingga Mei 2010. Dari jumlah itu, pelanggar terbanyak dilakukan polisi. Ini terjadi karena lemahnya peraturan dan prosedur hukum mengenai penyiksaan.

"Penyiksaan dan perlakuan yang tidak manusiawi masih kerap dialami oleh tersangka, khususnya ketika berada di dalam tahanan kepolisian," kata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, seperti yang tertulis dalam Keterangan Pers, Jumat (25/6) malam. "Itu menunjukan betapa penyiksaan masih digunakan sebagai cara untuk mengorek pengakuan dan informasi."

Untuk menekan angka pelanggaran itu, komisi merekomendasi sejumlah peraturan baru. Antara lain, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mengesahkan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengkriminalkan penyiksaan sebagaiman dimaksud dalam Konvensi Menentang Penyiksaan. Selain itu, anggaran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban perlu ditambah guna memastikan perlindungan terhadap korban penyiksaan bisa diberikan secara efektif. "Halangan utama dalam memperjuangkan hak asasi manusia adalah pemerintah Indonesia sendiri," ujarnya.

Jelang peringatan Hari Dukungan Internasional terhadap Korban Penyiksaan, Indonesia masih dinilai belum efektif menjalankan hukum internasional sejak peraturan itu diratifikasi dua belas tahun lalu.

APRIARTO MUKTIADI

HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

10 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

38 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

43 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

44 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

51 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya