TEMPO Interaktif, Jakarta - Mutasi besar-besaran di tubuh Polri berimbas ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam telegram rahasia bernomor STR/443/VI/2010 tertanggal 8 Juni 2010 yang keluar bersamaan dengan telegram rahasia bernomor KEP/335/VI/2010, nama Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Suaedy Husein juga tercantum sebagai perwira yang dimutasi. Suaedy ditarik Mabes Polri untuk menduduki jabatan baru sebagai Kepala Polda Riau.
Kendati demikian, KPK menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi dari Polri. "Tapi sudah diberitahukan secara lisan Polri bahwa Direktur Penyidikan akan ditarik," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, di kantornya, Selasa (8/6).
Menurut Johan, bila benar Suaedy ditarik, KPK akan meminta Polri untuk mengirimkan penggantinya. "Biasanya kami minta tiga calon," kata Johan. "Nanti kami melakukan seleksi."
Johan juga menjelaskan, jabatan Deputi Penindakan Ade Raharja diperpanjang selama satu tahun ke depan. Sejatinya, Ade yang berpangkat Inspektur Jenderal, masa tugasnya habis pada Juli nanti karena pensiun. "Perpanjangan pensiunnya sudah disetujui Mabes Polri," kata Johan.
ANTON SEPTIAN
Kendati demikian, KPK menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi dari Polri. "Tapi sudah diberitahukan secara lisan Polri bahwa Direktur Penyidikan akan ditarik," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, di kantornya, Selasa (8/6).
Menurut Johan, bila benar Suaedy ditarik, KPK akan meminta Polri untuk mengirimkan penggantinya. "Biasanya kami minta tiga calon," kata Johan. "Nanti kami melakukan seleksi."
Johan juga menjelaskan, jabatan Deputi Penindakan Ade Raharja diperpanjang selama satu tahun ke depan. Sejatinya, Ade yang berpangkat Inspektur Jenderal, masa tugasnya habis pada Juli nanti karena pensiun. "Perpanjangan pensiunnya sudah disetujui Mabes Polri," kata Johan.
ANTON SEPTIAN
