TEMPO Interaktif, Jakarta - Poltisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengklaim partainya sudah meninggalkan politik patron yang menjadi kekhasan partai ini di era Orde Baru. Klaim itu dilontarkan Priyo. untuk menyindir para politisi Partai Demokrat yang dinilai masih mengikuti gaya Golkar. "Golkar sudah meninggalkan patron. Kalau sekarang ada teman yang mau meniru, silahkan," kata Priyo dalam diskusi "Pemimpin Muda Demokrat dan Politik 2014", di ruang wartawan DPR, Jakarta, Rabu (26/5).
Menurut Priyo, partainya saat ini fokus pada mesin partai politik yang lebih modern dan sumber daya manusia di daerah yang lebih banyak tokoh Golkar. "Kami sudah kenyang di masa Pak Harto dulu," ujarnya.
Untuk itu, Golkar memberanikan diri untuk menargetkan kemenangan dalam pemilu kepala daerah sebesar 50 persen. "Meski ada kekalahan di beberapa daerah, tapi kami yakin bisa tercapai lima puluh persen," tuturnya.
Priyo melanjutkan terlepas dari sistem patron membuat kontrol tertinggi partai berada di Ketua Umum Aburizal Bakrie. Dan dengan mesin politik saat ini, Golkar optimis tak akan kecolongan seperti Pemilu 2009.
ARYANI KRISTANTI
Menurut Priyo, partainya saat ini fokus pada mesin partai politik yang lebih modern dan sumber daya manusia di daerah yang lebih banyak tokoh Golkar. "Kami sudah kenyang di masa Pak Harto dulu," ujarnya.
Untuk itu, Golkar memberanikan diri untuk menargetkan kemenangan dalam pemilu kepala daerah sebesar 50 persen. "Meski ada kekalahan di beberapa daerah, tapi kami yakin bisa tercapai lima puluh persen," tuturnya.
Priyo melanjutkan terlepas dari sistem patron membuat kontrol tertinggi partai berada di Ketua Umum Aburizal Bakrie. Dan dengan mesin politik saat ini, Golkar optimis tak akan kecolongan seperti Pemilu 2009.
ARYANI KRISTANTI
