Limbah Pengolahan Logam di Kabupaten Tegal Mengandung Nuklir

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 15:08 WIB

TEMPO Interaktif, Slawi -Limbah yang dihasilkan oleh sejumlah perusahaan pengolah logam di Kabupaten Tegal mengandung radio aktif nuklir. Munculnya kadungan zat berbahaya bagi lingkungan dan manusia ini berdasarkan uji pengukuran kandungan Tin Slag yang selama ini menjadi bahan utama pengolahan.

“Adanya kandungan nuklir dalam limbah ini harus kami akui, karena memang itu adanya,” ujar Supandi, pemilik CV Lut Putra Solder, salah satu perusahaan pengolahan logam di Kabupaten Tegal, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 24 Mei kemarin.

Ia mengaku, kandungan nuklir yang dihasilkan melalui proses produksi sejumlah logam seperti timah putih maupun hitam, mangaan dan alumunium dihasilkan dari bahan baku yang sebelumnya didatangkan dari pulau Batam. “Kandungan nuklir ini terdiri dari unsur Thorium dan Uranium, namun kandunganya relatif kecil dari batas ambang yang membahayakan,” ujar Supandi menambahkan.

Berdasarkan uji kandungan nuklir di perusahaanya, rata-rata setiap hari terdapat kandungan radioaktif nuklir antara 90 hingga 100 centimeter, jumlah ini relatif kecil dari ambang batas yang ditentukan, yakni 1000 centimeter.

Supandi mengaku sudah mengamankan limbah yang mengandung radioaktif nuklir ini sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dengan cara mengurai kandungan nuklir melalui kekuatan suhu udara.

Advertising
Advertising

Pengusaha pengolahan logam yang sudah memulai usaha sejak 15 tahun lalu ini justru mengkhawatirkan tempat produksi logam rumahan di Desa Pesayangan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Menurut dia, di desa tersebut terdapat enam pengusaha sejenis yang dikhawatirkan limbahnya menghasilkan radio aktif nuklir. “Mereka sudah saya ajak untuk pindah ke tempat yang lebih aman, namun baru sebagian saja yang mau,” ujar Supandi menjelaskan.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan hidup Kabupaten Tegal Khofifah, menyatakan belum menemukan adanya kandungan nuklir di desa Pesayangan. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya ijin yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) kepada sejumlah pengusaha logam di kampung tersebut. “Kalau limbahnya mengandung B3 (Bahan Berbaya dan Beracun) iya, tapi kalau radiasi nuklir tak ada, karena baru Supandi yang mendapatkan ijin dari Batan,” ujar Khofifah saat dimintai keterangan kemarin.

Ia mengaku, masih berupaya merelokasi sejumlah pengusaha pengolahan logam di kampung tersebut, “Itu dilakukan dengan bertahap, dan menunggu kemampuan dana yang ada,” katanya.

BLH Kabupaten Tegal baru merelokasi sekitar 20 persen pengusaha di kampung Pesayangan yang jumlahnya menacapai 200 orang.

EDI FAISOL

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya