Perwakilan Gubernur Paparkan Tantangan Menjaga Hutan

Reporter

Editor

Rabu, 19 Mei 2010 17:34 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh – Perwakilan gubernur dari Kalimantan Timur, Papua, Papua Barat, dan Aceh memaparkan beberapa tantangan dalam menjaga lingkungan terkait project Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD). Paparan itu disampaikan dalam konferensi pers di Banda Aceh, Rabu (19/5).

Lima wilayah itu adalah peserta dari Indonesia dalam pertemuan Governors’ Climate and Forest (GCF) Taskforce Metting 2010. GCF dihadiri oleh pada perwakilan provinsi/negara bagian yang peduli hutan, di antaranya dari Amerika Serikat, Brasil, Nigeria, dan Meksiko.

Tujuannya membahas dan merumuskan sejumlah kebijakan untuk memperjuangkan hak masyarakat lokal atas hutan dan juga membahas teknis menghitung stok karbon dan merumuskan kebutuhan yang diperlukan dalam proyek REDD..

Staf Ahli Gubernur Kalimantan Timur, Dody Ruhyat menjelaskan kebakaran hutan menjadi momok bagi pihaknya dalam menjaga lingkungan. “Tetapi belakangan ini kebakaran hutan sudah jarang terjadi di sana,” ujarnya.

Menjaga hutan dan persiapan menghadapi project REDD, Kaltim telah meluncurkan program ‘Kaltim Hijau’. Daerah tersebut mempunyai luas hutan sebesar 19 juta hektare yang sebanyak 1,3 juta hektarenya mengalami kritis dan perlu ditangani segara. “Sepanjang 2003 sampai 2010, laju deforestasi di Kalimantan Timur mencapai 200.000 per tahun.”

Menjual karbon dalam program REDD, Pemerintah Kaltim perlu perjuangan tinggi dalam mengajak masyarakat ikut mendukung menjaga hutannya. Diharapkan pada 2015 Kaltim telah siap dalam project REDD, sehingga hutan Kaltim tidak hanya berfungsi ekonomi tetapi juga ekologi.

Di Papua dan Papua Barat, laju deforestasi hutan tergolong kecil. Umumnya diakibatkan oleh pembangunan dan pemekaran wilayah, juga illegal logging. Mengatasinya, dua Provinsi tersebut telah mengeluarkan kebijakan larangan membawa kayu Papua ke luar wilayah. “Kebijakan itu ditetapkan pada 2008 lalu,” kata Noah Kapisah, Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Provinsi Papua.

Menurutnya, Papua sangat komit menjaga lingkungan dengan konsep membangun ekonomi rendah emisi. Pemerintah Papua juga fokus pada project REDD untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Secara umum, Papua dan Papua Barat memiliki 31 juta hektare hutan. Sebesar 6,2 juta hutannya adalah hutan industri yang akan dimasukkan dalam program REDD atau penjualan karbon.

Sementara Sekda Papua Barat, Martin Luther Rumadas menjelaskan pihaknya masih baru dalam forum GCF. “Kami masih mengikuti kebijakan yang diterapkan Provinsi Papua, setelah kembali dari Aceh nantinya, kami akan membuat taskforce sendiri terkait project REDD,” ujarnya.

Koordinator Taskforce REDD Aceh, Fahmi Ridwan menjelaskan, Aceh melihat program REDD sebagai potensi besar dalam membangun kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. “Bukan hanya mengharapkan kompensasi saja, tapi juga bagaimana membangun masyarakat di sekitar hutan,” ujarnya.

Menurutnya, REDD adalah akibat bukan sebab. Artinya, ada atau tidak adapun project penjualan karbon, hutan tetap perlu dijaga. Dia menargetkan pada 2012 mendatang, Aceh telah siap menghitung karbonnya dan mekanisme untuk penjualan karbon tersebut.

Sementara itu, Penasihat GCF untuk Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Papua, Marina Embiricos mengatakan saat ini semua pihak yang tergabung dalam forum GCF sedang menghitung jumlah karbon di negaranya dan membuat metodelogi. “Ini perlu dibahas bersama dan nantinya disesuaikan dengan pasaran internasional. Selama ini pasaran karbon belum ada,” ujarnya.

Secara nasional di Indonesia, wewenang penghitungan jumlah karbon tersebut berada di bawah Departemen Kehutanan.

Adi Warsidi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya