Jawa Barat Belum Memiliki Data Produksi Batik

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2010 11:06 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengakui hingga kini belum memiliki data resmi mengenai produksi para perajin batik di seluruh kabupaten-kota Jawa Barat. Padahal data tersebut sangat penting sebagai modal untuk menghadapi persaingan pasar bebas sekarang ini.

“Memang itu salah satu kendala kita, hingga kini kita belum memiliki data produksi itu,”ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Ferry Sofyan Arif saat dihubungi Tempo, Selasa (11/5).

Ferry mengatakan salah satu kendala yang kerap dihadapi lembaganya untuk mengetahui produksi batik di Jawa Barat karena lemahnya koordinasi antara dinas provinsi dengan jajaran dinas di tiap pemerintahan daerah kota dan kabupaten di tiap daerah yang membidangi masalah produksi batik.

Selain itu, masih bertumpuknya tugas beberapa dinas dalam sebuah kelembagaan sehingga hal itu membuat pelaporan mengenai produksi batik yang diberikan menjadi tidak fokus.

“Coba lihat di beberapa daerah dinas perdagangan digabung dengan dinas lainnya,” ujar dia. ”Bahkan di beberapa daerah dinas perdagangan bahkan digabung dengan dinas pasar, KUKM.”

Diakuinya hingga kini baru beberapa daerah di Jawa Barat yang sudah mulai melaporkan data mengenai batik khas daerahnya di tiap dinas pemerintah daerah masing-masing seperti pembatik Paoman di daerah Indramayu serta kabupaten Cirebon.

“Di Paoman Indramayu baru 50 motif saja yang sudah dilaporkan,” ujarnya.

Ke depannya, untuk mengetahui data produksi batik, lembaganya meminta agar para perajin pun turut serta untuk mendaftarkan produksi batiknya di tiap lembaga dinas pemerintah terkait di tiap daerah.

Hal senada diungkapkan Ketua Forum Gerakan Cinta Produk Indonesia wilayah Priangan Timur Ida Ardi . Menurut Ida, hingga kini lembaganya belum memiliki data produksi kain batik di wilayah Priangan Timur. Meskipun jumlah anggota perajin batik mencapai puluhan orang, namun mengenai data produksi batik belum ada.

Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengakui dalam kurun waktu tiga tahun terakhir lembaganya mengamati geliat pertumbuhan potensi daerah penghasil batik di Jawa Barat. Kini di setiap daerah kabupaten-kota di Jawa Barat bisa dijumpai batik sesuai dengan ciri khasnya.

“Yang saya tahu, sekarang ini hanya Kabupaten Purwakarta yang tak punya produksi batik. Daerah lainnya sudah punya dengan warna atau corak yang khas daerahnya,” ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

37 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

40 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

56 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya