“Koalisi Permanen Adalah Upaya Moratorium Politik”

Reporter

Editor

Jumat, 24 Oktober 2003 08:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Adi Sasono menilai koalisi permanen yang dilakukan beberapa partai politik sebagai upaya moratorium politik. Koalisi itu menjadi penting karena saat ini Indonesia sedang mengalami sebuah kegaduhan politik yang berakibat pada makin terpuruknya ekonomi.

“Karena itu saya mentafsirkannya sebagai kesadaran bersama agar ke depan tidak ada gangguan-gangguan yang bersifat politis yang bisa memperlambat proses pemulihan ekonomi,” ujar Adi usai acara pelantikkan pengurus ICMI Orwil Jawa Tengah (JA-Teng) 2000-2005 di Gedung Dharma Wanita Ja-Teng, Sabtu (10/3).

Menurut Adi, upaya para politisi itu bisa jadi semacam tafsir ekonomi dari peristiwa politik yang bernama koalisi permanen. “Saya berharap adanya koalisi permanen sampai dengan pemilu yang akan datang bisa mengurangi derajat politik yang bisa membatu pemulihan stabilias politik dan ekonomi,” paparnya.

Ditanya soal kolaisi permanen merupakan strategi licik kalangan Poros Tengah, Adi menilainya tidak sejauh itu. Malah ia balik bertanya, jangan-jangan itu adalah ucapan dari orang-rang yang memang tidak setuju dengan koalisi permanen. Sehingga, kata Adi, hal itu biasa terjadi pada kalau orang tidak setuju yang kemudian mencari-cari dalih.

Bagaimana pun, Adi tetap menilai koalisi itu maksudnya baik. Terlebih dia menilai akan jauh lebih baik jika partai kebangkitan Bangsa (PKB) ikut bergabung dalam koalisi itu. “Kita ini sudah lama cekcok politik dan dolar sudah lebih dari Rp 10 ribu,” tandasnya.

Bagi Adi, jika terjadi pergantian kepemimpinan persoalannya bukan karena inkonsistensi dukungan. Sebab itu merupakan sebuah peristiwa politik yang bisa saja karena satu kondisi mengharuskan satu perubahan sikap. “Saya kira perubahan sikap dalam politik bukan hal yang tidak lazim dilakukan.”

Advertising
Advertising

Untuk itu, dalam upaya menaikkan Megawati Sukarnoputri sebagai presiden RI, dia hanya melihat dari sisi konstitusi. “Jika Presiden dianggap tidak mampu, ya otomatis wakil presidennya yang naik. Laki-laki atau perempuan itu di dalam konstitusikan tidak dibedakan,” jelasnya.

Ditanya tentang implikasi politik yang berpengaruh ke arus bawah, Adi menilai itu sebagai konsekuensi sebuah peristiwa politik. Sekarang pun, katanya, yang meninggal dalam setahun terakhir ini sudah 10 ribu lebih. “Jumlah yang lebih banyak dari pada seluruh korban sesama 10 tahun terakhir.” (Ecep S. Yasa)

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

32 detik lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

2 menit lalu

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

Greysia Polii menonton perjuangan tim Piala Uber Indonesia melalui streaming bersama mantan atlet bulu tangkis Korea Selatan, Yena Chang.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

6 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

14 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

20 menit lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

20 menit lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

21 menit lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

28 menit lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

31 menit lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya