Pedagang Pasar Keputran Surabaya Dimatikan Perlahan

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 15:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Meski bentrokan antara Satuan Polisi Pamong Praja dan pedagang pasar Keputran Surabaya, Jawa Timur bisa dihindari, namun ribuan pedagang di Pasar Keputran Surabaya "dimatikan" perlahan.

Cara mematikannya sederhana, truk-truk yang mengirim barang dagangan saat ini dirazia polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja dipintu masuk Surabaya. Sehingga para pedagang tidak bisa beroperasi.

Edi Parlin, Kordinator Paguyuban Pasar Tradisional se-Surabaya mengatakan truk-truk pengirim barang tidak bisa melakukan aktivitas bongkar muat di Pasar Keputran. "Pedagang mengeluhkan truk-truk pengirim barang tidak bisa masuk menuju Pasar," kata Edi kepada wartawan pada Rabu (5/5).

Menurut dia, para sopir truk banyak yang memberi kabar kalau truknya dilarang masuk Surabaya. Truk-truk yang berasal dari luar kota misalnya Malang, Pasuruan, Mojokerto itu mengangkut sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. "Caranya itu mematikan kami. Mau makan apa para pedagang. Mereka memang kejam," kata Edi Tarlit.

Pasar Keputran adalah pasar yang buka pada sore hari. Pasar ini biasanya menjadi tempat kulakan para pedagang eceran dan pengelola warung makan.

Edi menegaskan para pedagang masih tetap bertahan meskipun tidak bisa berjualan karena dirazianya barang dagangan. "Matipun kami akan bertahan dilapak kami," tantangnya.

Kepala Satpol PP, Arief Boediarto menegaskan tidak akan melakukan penertipan dengan cara membongkar lapak pedagang. "Upaya persuasif kami lakukan," ujarnya. Upaya persuasif itu lanjut dia dengan memblokir enam titik (ring pertama) yaitu pada jalur masuk menuju pasar Keputran.

Diantaranya Karimun Jawa, Kayoon, Keputran, Irian Barat, Sono Kembang dan Sumatra. Sedangkan diring dua, pemblokiran truk barang diperbatasan kota Surabaya.

Pantauan Tempo, hingga saat ini tidak ada aktivitas jual beli ataupun bongkar muat truk sayur di Pasar Keputran. Mereka hanya bertahan di masing-masing lapak. Adapun jumlah pedagang di Pasar Keputran kurang lebih 6.000 pedagang.

DINI MAWUNTYAS

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

37 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

41 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya