PT Wirakarya Sakti Dituding Serobot 41 Ribu Hektare Lahan Warga

Reporter

Editor

Rabu, 17 Maret 2010 15:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jambi - PT Wirakarya Sakti (WKS), yang bergerak di bidang hutan tanaman industri sejak 1996, di Provinsi Jambi, dituding telah menyerobot sedikitnya 41 ribu hektar milik warga setempat. Untuk memprotes penyerobotoan itu, sedikitnya 2.000 orang yang menamakan dirinya Persatuan Petani Jambi (PPJ), Rabu (17/3), berunjukrasa di depan Kantor DPRD Provinsi Jambi dan Kantor Gubernur Jambi.

Para pengunjukrasa, antara lain meminta agar pemerintah mencabut izin operasional PT WKS, yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group. Alasannya, perusahaan tersebut dinilai telah banyak melakukan banyak pelanggaran.

"Sejak keberadaan PT WKS di daerah ini, bukan membantu meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, terutama petani, tapi malah sebaliknya. Dengan arogan, mereka menyerobot tanah milik petani, tanpa ada upaya ganti rugi", kata Tawab Ali, salah seorang koordinator pengunjukrasa, dalam aksinya.

Hingga saat ini, PT WKS telah membuka lahan seluas 293.218 hektare dan ditanami akasia. Lahan yang mereka buka tersebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tebo, Muarojambi, Tanjungjabung Timur dan Kabupaten Batanghari.

Dalam aksi tersebut, para perwakilan pengunjukrasa akhirnya melakukan dialog dengan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jambi AM Firdaus, dan beberapa anggota Komisi I dan II, DPRD Provinsi Jambi . Dialog berlangsung di ruang Pola, Kantor Gubernur Jambi.

Dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat untuk membentuk tim khusus yang keanggotaannya terdiri dari berbagai kalangan. Keanggotaannya meliputi perwakilan Pemerintah Provinsi Jambi, anggota DPRD Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional, perwakilan para petani di lima kabupaten dan pihak PT WKS.

DAlam waktu dekat, tim ini akan turun ke lapangan dan mencari fakta-fakta penyimpangan yang ditudingkan kepada pihak perusahaan. Tujuan akhirnya, agar ada penyelesaian secara damai serta saling menguntungkan.

"Tim akan bergerak cepat mencari jalan keluar penyelesaian masalah ini," kata Firdaus, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, seusai pertemuan, Rabu (17/3). "Jika ada ditemukan tindakan pelanggaran hukum, terutama dilakukan PT WKS, kita serahkan masalah penyelesaiannya kepada penegak hukum."

Iwan Sutoyo, 42 tahun, warga Desa Sukawin, Kecamatan Sakernan, Kabupaten Muarojambi, kepada Tempo menyatakan, 567 kepala keluarga yang tergabung dalam kelompok tani di daerahnya mengalami kerugian. Hal itu terjadi lantaran kebun kelapa sawit dan karet mereka yang mencapai luas 1.877 hektare diserobot pihak WKS sejak tahun 2004, tanpa adanya ganti rugi.

Sementara itu, Kurniawan DJ, juru bicara PT WKS, ketika dimintai konfirmasi, membantah tudingan itu. "Kita sudah berupaya berbuat baik, antara lain, dengan menjalin kerjasama dengan pihak Persatuan Petani Jambi dengan membuka lahan pola kemitraan dengan bentuk proyek Hutan tanaman Rakyat," kata dia.

Menurut Kurniawan, tudingan penyerobotan muncul karena di tubuh PPJ sendiri terjadi perpecahan. "Kita meminta mereka untuk menyelesaikan sendiri permasalahan di intern mereka," kata dia.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya