Antisipasi Teroris, Pengamanan Jalur Selatan Jawa Barat Diperketat

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2010 17:04 WIB

TEMPO Interaktif, GARUT - Kepolisian Resort Garut Jawa Barat, memperketat pengamanan kawasan pantai Selatan Jawa Barat. Antisipasi ini menyusul penggerebekan tiga teroris di Pamulang, Selasa lalu. “Jalur laut di kita ini perlu diwaspadai,” kata Kepala Polres Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Amur Chandra Juli Buanan, di ruang Kerjanya, Kamis (11/3).


Pengamanan ini, kata Amur, dilakukan karena wilayah selatan Jawa Barat, terutama pesisir pantainya berpotensi jadi tempat persembunyian teroris. Apalagi bila dilihat dari kultur alam dan luas daerahnya sangat sulit untuk ditembus, karena banyak pegunungan dan bukit.

Apalagi, akhir tahun 2009, Polisi mengendus persembunyian Baridin, mertua Noordin Moh Top di Kampung Banyuasih, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Garut. Dalam persembunyiannya, Baridin menyamar sebagai penyadap gula aren.

Karenanya, tambah Amur, saat ini polisi menambah personilnya di sejumlah titik di sepanjang pantai selatan. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan TNI dan Pemerintah setempat untuk mempersempit ruang gerak masuknya teroris.

Upaya lain yang dilakukannya, yakni melakukan pendataan penduduk baru dan pendatang. Alasanya, agar masyarakat turut serta menjaga lingkungannya masing-masing dan mengawasi setiap pendatang yang mencurigakan. “Upaya yang kita lakukan ini biar tidak kecolongan lagi,” ujarnya.

Pengamanan juga ditingkatkan di obyek vital nasional, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Chevron milik pengusaha Amerika. Intensitas patroli ditingkatkan baik yang dilakukan oleh petugas keamana internal maupun dari kepolisian dan TNI.

Komandan Komando Distrik Militer 0611 Garut, Letnan Kolonel Infantri Herman Djatmiko, mengaku akan membantu pihak kepolisian dan mempersempit ruang gerak teroris di wilayahnya. Bahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi. “Kita siap membatu polisi dan memantau situasi di masyarakat, supaya tidak ada lagi teroris,” ujarnya dihubungi melalui telpon selulernya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya