Balikpapan Tolak Bayar Pelabuhan Somber

Reporter

Editor

Selasa, 9 Maret 2010 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menolak melunasi pembebasan lahan Pelabuhan Somber seluas 2,3 hektare seharga Rp 22 miliar. Pembayaran tanah itu dianggap melanggar ketentuan batas maksimal nilai jual obyek pajak (NJOP) sesuai peraturan pemerintah.

“Saya tidak akan membayar melebihi ketentuan NJOP, bisa masuk penjara saya,” kata Wali Kota Balikpapan, Imdaad Hamid, hari ini. Menurut dia, sesuai ketentuan pengadaan tanah negara, Pemkot Balikpapan hanya berani menghargai tanah Somber senilai Rp 242 ribu per meter persegi. Artinya, Pemkot Balikpapan hanya menghargai tanah Pelabuhan Somber seharga Rp 4,5 miliar. “Itu saja yang akan kami bayar,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Imdaad, telah tersedia dana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 22 miliar untuk pembebasan lahan Somber Balikpapan. Namun dia berkilah kebijakan tersebut diputuskan saat pimpinan Provinsi Kalimantan Timur terdahulu.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak mengatakan pengadaan tanah harus sesuai ketentuan NJOP. “Kalau saya suruh cairkan dan membawa masalah hukum, tentunya saya yang harus bertanggung jawab. Saya menolak hal itu,” ujarnya.

Awang mempersilakan pada ahli waris Sumaria Daeng Toba untuk melakukan gugatan pada Provinsi Kalimantan TImur. "Perbedaan persepsi antara pemda dan ahli waris Pelabuhan Somber semestinya diselesaikan lewat jalur hukum," kata Awang.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, ahli waris kawasan Pelabuhan Somber, Sumaria Daeng Toba mengaku telah membagikan uang hingga Rp 1,3 miliar untuk para pejabat pemerintah daerah setempat. Uang tersebut merupakan pelicin pembebasan lahan Somber seluas 2,3 hektare senilai Rp 22 miliar. Kejadian tersebut terjadi pada 2005 lalu saat dirinya menerima uang jaminan agar tidak menutup Pelabuhan Somber dari aktifitas umum.

SG WIBISONO

Berita terkait

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

23 November 2018

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

Anies Baswedan telah mengunjungi permukiman penduduk di di Kampung Baru, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

30 Agustus 2018

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

Anies Baswedan menyatakan akan patuh jika ada aturan yang mengharuskan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

19 Desember 2017

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

Berulang kali disengketakan KAI dan Kemenhub, BPN berencana mengukur lahan seluas 7.000 meter persegi, yang berada di Stasiun Depok Baru.

Baca Selengkapnya

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

23 Mei 2017

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

Gerbang pusat perbelanjaan Lotte Mart di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diblokade orang yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

11 April 2017

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

Dalam proses persidangan, masyarakat berhasil memenangkan perkara atas tanah seluas 117 hektare melawan TNI AL Lantamal 1 Belawan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

11 Maret 2017

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

Jamdatun memerintahkan Jaksa Pengacara Negara untuk membuat kajian hukum untuk menentukan langkah yang bisa ditempuh Pemkot Surabaya.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

23 Februari 2017

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

Sebanyak 12 warga sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengklaim lahan di dalam kawasan seluas sekitar 12 hektare.

Baca Selengkapnya

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

18 Januari 2017

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

Para petani mengaku telah menggarap tanah itu sejak 1967,
ketika HGU lahan selesai dikelola oleh NV Seketjer Wriginsari.

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

18 Januari 2017

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

Mengetahui dua rekannya diserang, Hironimus berlari menuju
pantai untuk menghindari kelompok tersebut.

Baca Selengkapnya

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

10 Januari 2017

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

Para petani mengalami teror berupa pengrusakan dan pembakaran posko KT-AEAB pada jumat, 6 Januari 2017.

Baca Selengkapnya