Cegah Aksi Terorisme, TNI-Polri Adakan Latihan Gabungan  

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 17:31 WIB

TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia bersama Kepolisian Republik Indonesia akan mengadakan latihan gabungan terkait penanganan terorisme. Latihan gabungan ini merupakan program lanjutan karena pada akhir 2008, kedua lembaga itu juga melakukan hal yang sama. "Kami coba secara terpadu menanggulangi aksi terorisme di negara ini," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Marsekal Muda Sagom Tamboen, di Markas Besar Kepolisian, Jumat (5/3).

Rencananya, pelatihan itu akan dilakukan pada Maret ini. Seharusnya, ujar Sagom, pelatihan lanjutan ini dilakukan lagi pada 2009 lalu. "Namun, karena kesibukan TNI-Polri, baru bisa terlaksana pada 2010," katanya.

Menurut Sagom, konsep pelatihan yang akan dilakukan kedua lembaga ini sama dengan pelatihan yang dilaksanakan secara terbuka pada 2008. Meski melakukan latihan bersama penanganan terorisme, kata dia, "Kami harapkan latihan itu tidak akan menjadi kenyataan."

Pada Desember 2008, latihan penanggulangan terorisme dilakukan TNI-Polri dengan melibatkan 6.594 pasukan gabungan kedua lembaga. Latihan digelar di tempat-tempat strategis di Jakarta dan Bali, antara lain, di gedung Bursa Efek Jakarta, Hotel Borobudur, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Soekarno-Hatta. Latihan serupa juga dilakukan di Selat Malaka.

Terkait operasi pengejaran kelompok bersenjata di Aceh dalam beberapa hari terakhir, menurut Sagom, pihak TNI sementara ini belum turun tangan. Langkah-langkah di lapangan masih dilakukan oleh pihak kepolisian. "Kami menyikapinya dengan cara memantau mengikuti perkembangan di lapangan," katanya, "Sampai saat ini, polisi belum meminta bantuan."

Sementara itu Kepala Bidang Penerangan Umum Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Ketut Untung Yoga Ana, menyatakan latihan bersama ini akan berlangsung selama dua hari pada 8-9 Maret. "Sebanyak 3.833 pasukan gabungan TNI-Polri akan diturunkan," ujar Yoga.

Pada 8 Maret, 284 pasukan akan berlatih di Mabes Polri. Pasukan itu terdiri dari 72 komando gabungan latihan, 75 anggota Polri, 2 badan intelijen strategis, 55 angkatan darat, 50 angkatan laut, dan 30 angkatan udara.

Adapun pada 9 Maret, latihan gladi lapangan akan menurunkan pasukan yang lebih besar, yakni sebanyak 3.549 pasukan. Mereka terdiri dari 189 komando gabungan latihan, 1.601 anggota Polri, 671 angkatan darat, 795 angkatan laut, 293 angkatan udara. Latihan pada hari kedua ini rencananya akan diselenggarakan di Markas Komando Korps Brimob dan Polres Pelabuhan Perairan Tanjung Priok.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya