TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Luar Negeri tidak pernah memberikan pernyataan maaf kepada Taiwan atas penolakan kunjungan Presiden Chan Sui Bian ke Indonesia, Desember tahun lalu. Pernyataan ini dikatakan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marty Nata Legawa dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1). Pernyataan ini menanggapi adanya pemberitaan mengenai desakan dari pemerintah Taiwan kepada pemerintah kita untuk meminta maaf atas penolakan itu. Hal itu tidak benar. Sampai saat ini Departemen Luar Negeri belum mendapatkan pernyataan resminya, katanya. Ia menegaskan, Indonesia tidak akan meminta maaf kepada pemerintah Taiwan atas kesepakatan untuk hanya mengakui satu Cina. Setidaknya untuk saat ini, ujarnya. Minggu kedua Desember tahun lalu, Presiden Taiwan batal datang ke Indonesia karena penolakan yang dilakukan pemerintah. Sedianya. Bian akan mengunjungi Yogyakarta untuk bertemu Sultan Hamengku Buwono X. Alasan penolakan itu adalah kesepakatan pemerintah RI dengan pemerintah RRC yang berisi pengakuan terhadap satu Cina. Ini berarti RI tidak mengakui keberadaan Taiwan sebagai negara berdaulat. Parlemen Taiwan marah dan mendesak pemerintah menarik seluruh investasi mereka di Indonesia. (D. A. ChandraningrumTempo News Room)