Jalak Bali Tinggal 25 Ekor

Reporter

Editor

Jumat, 17 Oktober 2003 15:25 WIB

TEMPO Interaktif, Gilimanuk: Burung endemik jalak bali kini tinggal 25 ekor di habitat aslinya. Jumlah ini masih membahayakan untuk bisa disebut aman. Demikian dikemukakan Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Soedirun DS di kantornya di Desa Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (17/10). Kendala terbesar yang dihadapai taman nasional untuk meningkatkan populasinya di alam antara lain karena keterbatasan sumber makanan yang tersedia serta predator seperti ular. Sedangkan pencurian, tidak lagi menjadi masalah, seperti dasawarsa sebelumnya. "Beberapa waktu lalu kita temukan tiga ekor dalam keadaan sakit. Entah bagaimana kemudian tidak terpantau lagi yang tiga ekor itu. Barangkali sudah mati," jelas Soedirun. Burung jalak bali (Leucopsar rothschildi) terancam punah sejak awal 1990-an. Pada 1991, hanya tersisa 36 ekor di habitatnya, di Gilimanuk dan sekitarnya. Padahal pada 1970-an, jumlah mereka masih mencapai ratusan ekor. Kondisi tersebut kemudian menyadarkan semua pihak untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan. Pada 1995 akhirnya TNBB mendirikan pusat penangkaran di kawasan Tegal Bunder. Pusat penangkaran itu dimaksudkan untuk mempersiapkan individu baru guna dilepas ke alam bebas. Penangkaran itu kemudian mendapat dukungan dari sejumlah kebun binatang dalam dan luar negeri. Gubernur Bali Dewa Made Beratha ketika melepas 5 pasang (10 ekor) jalak bali pada akhir Desember 2001 di Teluk Brumbun, masih termasuk kawasan TNBB, sempat menyampaikan ancaman keras terhadap para pemburu satwa langka tersebut. Gubernur Bali meminta kepada petugas di TNBB untuk tegas terhadap para pelaku pencurian. "Kalau perlu para pencuri itu ditembak di tempat," kata Dewa Beratha kala itu. Soedirun menambahkan, selain 25 ekor yang hidup bebas di habitat aslinya, di pusat penangkaran Tegal Bunder saat ini tercatat ada 30 pasang (60 ekor) induk. Ke-30 pasang induk itu sudah berhasil menetaskan anak sekitar 70 ekor. Anak-anak jalak bali itu kelak setelah berusia enam bulan akan diseleksi untuk menjalani penangkaran di sangkar pra pelepasan di Teluk Brumbun. Sebelum dilepas ke alam bebas, jalak bali yang belum dewasa itu terlebih dulu menjalani masa penyesuaian selama 3 bulan di sangkar pra pelepasan. Sekalipun telah dilakukan seleksi ketat dan masa adaptasi sedemikian rupa, mereka tidak bisa diharapkan hidup 100 persen menjadi burung liar. Keadaan demikian menyebabkan burung-burung itu terkadang tidak mampu bertahan hidup. Kematian mereka antara lain disebabkan karena tak bisa mencari makanan sendiri. Atau tidak awas terhadap berbagai predator alam. Organisasi internasional untuk konservasi alam dan sumber-sumber alam (IUCN) pada 1996 telah menetapkan jalak bali sebagai satwa yang harus dilindungi karena keberadaannya terancam punah. Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun populasi mereka di alam tetap belum menggembirakan semua pihak. Hanya 25 ekor di habitatnya. Dan semua itu bukan burung liar, tetapi hasil penangkaran yang induknya berasal dari beberapa kebun binatang. Made Mustika - Tempo News Room

Berita terkait

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

59 menit lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

1 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

1 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

2 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

2 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

2 jam lalu

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

Taylor Swift menggemparkan tangga lagu Inggris dengan albumnya The Tortured Poets Department, mengungguli 10 lainnya dan melampaui The Beatles.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

2 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya