Humanis Saat Pengamanan, 30 Polisi Dapat Penghargaan
Kamis, 25 Februari 2010 10:28 WIB
TEMPO Interaktif, Makassar -
MAKASSAR--Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Adang Rochjana memberikan penghargaan berupa piagam untuk sekolah dan uang operasional kepada 30 polisi, yang humanis saat melakukan pengamanan. Penghargaan diberikan di Markas Kepolisian Resort Kota Makassar Timur, pagi ini.
Mereka yang mendapatkan penghargaan masing-masing 21 komandan pleton, 6 komandan kompi, 2 kepala satuan, dan satu kepala detasemen. "Penghargaan ini berupa kredit poin untuk kepentingan saat kenaikan pangkat atau pada saat mau mengajukan sekolah," kata Adang.
Penghargaan ini diberikan, karena Adang menilai polisi yang melakukan pengamanan eksekusi lahan di Jalan Pandang Raya, Selasa lalu, mampu menunjukkan tindakan humanis dan mampu mengendalikan emosi sehingga refresif tidak dilakukan, meski warga melakukan penyerangan dengan melakukan pelemparan batu, kayu hingga bom molotov.
"Saya sangat bangga karena anggota saya mampu menegakkan hukum tanpa melakukan pelanggaran hukum, saya berharap sedapat mungkin prilaku seperti ini bisa dilakukan setiap melakukan pengamanan" katanya.
Sikap seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan, sebelumnya aparat kepolisian juga melakukan pengamanan secara humanis saat kerusuhan terjadi di kantor gubernur, 9 Desember lalu.
ABDUL RAHMAN
MAKASSAR--Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Adang Rochjana memberikan penghargaan berupa piagam untuk sekolah dan uang operasional kepada 30 polisi, yang humanis saat melakukan pengamanan. Penghargaan diberikan di Markas Kepolisian Resort Kota Makassar Timur, pagi ini.
Mereka yang mendapatkan penghargaan masing-masing 21 komandan pleton, 6 komandan kompi, 2 kepala satuan, dan satu kepala detasemen. "Penghargaan ini berupa kredit poin untuk kepentingan saat kenaikan pangkat atau pada saat mau mengajukan sekolah," kata Adang.
Penghargaan ini diberikan, karena Adang menilai polisi yang melakukan pengamanan eksekusi lahan di Jalan Pandang Raya, Selasa lalu, mampu menunjukkan tindakan humanis dan mampu mengendalikan emosi sehingga refresif tidak dilakukan, meski warga melakukan penyerangan dengan melakukan pelemparan batu, kayu hingga bom molotov.
"Saya sangat bangga karena anggota saya mampu menegakkan hukum tanpa melakukan pelanggaran hukum, saya berharap sedapat mungkin prilaku seperti ini bisa dilakukan setiap melakukan pengamanan" katanya.
Sikap seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan, sebelumnya aparat kepolisian juga melakukan pengamanan secara humanis saat kerusuhan terjadi di kantor gubernur, 9 Desember lalu.
ABDUL RAHMAN
