TEMPO Interaktif, Jakarta:Jenis bahan peledak dari bom yang meledak di Wisma Bhayangkari, Mabes Polri, Senin (3/2) pagi, berbeda dengan jenis bahan peledak bom Bali ataupun bom yag meledak di Makasar, beberapa waktu lalu. Bahan peledaknya black powder. Ini banyak terdapat di mana-mana, kata Kepala Badan Reserse dan Kriminalitas Mabes Polri, Komisaris Jendral Polisi Erwin Mappaseng, usai Rapat Kerja Komisi II DPR dengan Kapolri, di gedung DPR/MPR, Senin (3/2). Bom yang meledak itu, lanjut Erwin, terbuat dari rangkaian pipa paralon berdiameter 16 cm sepanjang 11 cm yang diisi dengan black powder. Kedua sisi pipa ditutup dengan lempengan baja yang dilapisi semen. Rangkaian ini lalu dihubungkan dengan aki (batere motor) yang tersambung ke timer. Bahan peledak bercampaur dengan potongan-potongan besi beton yang jumlahnya di lokasi mencapai sekitar 130 butir. Ini low explosive, kata dia. Erwin menyebut, rangkaian bom itu mirip dengan rangkaian bom yang meledak di Medan dan Lampung. Cuma, ia mengaku lupa kapan persisnya ledakan bom di dua tempat itu terjadi. Sebenarnya, petugas Mabes Polri telah menemukan bom berdaya ledak rendah itu sebelum meledak. Tapi, sebelum Tim Gegana sampai ke lokasi, bom keburu meledak. Hingga saat ini, lanjut Erwin, polisi belum bisa menemukan motif dan cara bom itu bisa dibawa masuk ke dalam kompleks Mabes Polri. Sekarang sedang diselidiki, katanya. (Budi Riza Tempo News Room)
Berita terkait
Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall
11 menit lalu
Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall
Penggemar Diana Krall kagum dengan penampilan penyanyi Kanada itu di konser Solo bertajuk Diana Krall Live in Jakarta 2024.