KPK Didesak Segera Usut Kasus Pembobolan Kas Aceh Utara Rp 220 Miliar

Reporter

Editor

Minggu, 7 Februari 2010 16:36 WIB

TEMPO Interaktif, Lhokseumawe – Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang Antikorupsi di Aceh mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menindak kasus bobolnya kas Kabupaten Aceh Utara senilai Rp 220 miliar di Bank Mandiri Jelambar, Jakarta Barat.

Koordinator Badan Pekerja LSM Masyarakat Transparansi Aceh (Mata) Alfian, mengatakan berdasarkan balasan surat pihaknya, Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK, pada 8 Januari 2010, telah meneruskan pengaduan tersebut ke Bidang Penindakan KPK dengan Nota Dinas Nomor: ND-14/40-43/01/2010.

"Kita berharap agar KPK segera menindak kasus ini, karena diduga kuat terindikasi korupsi dan melibatkan para pengambil kebijakan atau pejabat teras di kabupaten,” tegas Alfian kepada Tempo, Minggu (7/2).

Alfian beralasan, mengirimkan surat resmi ke KPK atas dasar fenomena bahwa sejak mencuatnya kasus itu pada April 2009, penyelidikan terhadap indikasi korupsi dalam kasus ini belum dilakukan.

Penyelidikan dan penyidikan hanya dilakukan pada unsur tindak pidana kejahatan perbankan oleh pihak kepolisian dari Kepolisian Daerah Metro Jaya yang diarahkan pada penyelesaian dari sisi kejahatan perbankan semata yang kemudian mengabaikan indikasi kuat terjadinya korupsi.

"Pemeriksaan Polda Metro Jaya sama sekali tidak menyentuh para pengambil kebijakan atau para aktor intelektual yang menyusun skenario pembobolan kas Aceh Utara, KPK harus turun tangan untuk memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat Aceh Utara," ujar Alfian.

Kasus pembobolan kas daerah Aceh Utara senilai Rp 220 miliar masih dalam proses pengadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dua dari lima terdakwa dalam kasus ini yakni Cahyono Syam Sasongko (mantan kepala Kantor Cabang Pembantu Bank Mandiri Jelambar) sudah divonis sembilan tahun penjara dan Lista Adriani, 15 tahun penjara.

Sedangkan tiga terdakwa lainnya adalah Basri Yusuf, Ketua (nonaktif) Kadinda Aceh Utara, Yunus Abdul Gani Kiran (Ketua Tim Asistensi Pemkab Aceh Utara), dan Herrysawati Bakrie sedang menunggu vonis hakim.

Advertising
Advertising

IMRAN MA

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya