Hasil Tangkapan Nelayan Sidoarjo Merosot karena Hutan Mangrove Rusak  

Reporter

Editor

Selasa, 2 Februari 2010 10:20 WIB

Tempo/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Luas hutan mangrove atau bakau di pesisir Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, selama lima tahun terakhir menyusut. Penyebabnya, selain rusak akibat bencana alam seperti gelombang tinggi dan abrasi juga disebabkan penjarahan. Akibatnya, jumlah ikan hasil tangkapan nelayan pun ikut merosot.

"Ada sejumlah orang yang sengaja merusak pohon mangrove," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Muhammad Sholeh, Selasa (2/1).

Menurut Muhammad, mangrove merupakan vegetasi yang kuat dan cocok untuk menahan abrasi pantai serta menjadi habitat berlindungnya berbagai jenis ikan. Apalagi, kini para nelayan juga memanfaatkannya menjadi kudapan seperti jenang, sirup hingga pewarna tekstil.

Pada awal 2010 ini, Sholeh mengaku telah menyebar sekitar 10 ribu bibit tanaman mangrove di Jabon. Sejumlah pesisir yang akan ditanami mangrove di antaranya daerah pesisir di Sedati, Waru, dan Buduran. Agar tanaman lestari, Sholeh meminta para nelayan turut menjaga dan merawatan tanaman mangrove ini.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Kabupaten Sidoarjo, Muhammad Alimin Tauba mengatakan penjarahan tanaman mangrove terjadi hampir di sejumlah pesisir Sidoarjo. Pelaku, melakukan secara sembunyi-sembunyi dengan mengangkut kayu tanaman angrove dengan truk. "Dilihat dari kendaraan, pelaku warga luar Sidoarjo," kata dia.

Akibat rusaknya hutan mangrove, ikan hasil tangkapan nelayan merosot. Selama melaut enam jam, nelayan hanya memperoleh sekitar satu kilogram udang. Hasil tangkapan udang tersebut, dijual seharga Rp 45 ribu per kilogram. Seluruh hasil tangkapan, harus dibagi dua dengan nelayan yang bersamanya dikurangi biaya operasional membeli solar enam liter. Rata-rata, sebelumnya hasil tangkapan 4 kilogram sampai 15 kilogram.

Hasil tangkapan nelayan Sedati berupa udang, kupang, kerang, rajungan, ikan dorang, dan kakap. Menurut Muhammad, udang diekspor ke Jepang dan Amerika sedangkan ikan dorang diekspor ke Taiwan, Malaysia dan Singapura. Jumlah nelayan sebanyak 1.100 orang menggunakan sebanyak 500 perahu berkapasitas di bawah 5 gross ton.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

9 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

14 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

32 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

44 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya