Diakui, Brimob Menggunakan Peluru Tajam

Reporter

Editor

Kamis, 16 Oktober 2003 09:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hendardji, mantan Kepala Polisi Militer Kodam Jaya, mengakui bahwa ada sejumlah pasukan yang menggunakan peluru tajam, yaitu Brimob. Namun, senjata Brimob itu tidak termasuk dalam penyelidikan karena memang terbukti tidak ditembakkan.

Demikian pengakuan Hendardji kepada anggota Panitia Khusus (Pansus) Kasus Trisakti, Semanggi I dan II di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (13/2). Dalam rapat yang berlangsung menegangkan ini hadir beberapa perwira yang berada di tempat kejadian. Mereka diantaranya adalah Sjafrie Syamsudin, mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Hamami Nata serta mantan Kapolres Jakarta Pusat Kolonel Arthur Damanik

Lebih lanjut dikatakan bahwa penembakan itu kemungkinan dilakukan dari atas. Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan dari Belfast, Irlandia Utara, yang membuktikan bahwa peluru itu ditembak dengan sudut elevasi. Ini artinya, peluru tidak ditembakan dari sudut datar.

Hendardji juga tidak membantah kesaksian seorang Polwan yang mengatakan ada anggota Angkatan Darat (AD) yang melakukan penembakan. Namun, sayangnya, kesaksian itu tidak tepat menyebutkan waktu penembankan. Sang Polwan mengatakan penembakan terjadi pukul 15.00 WIB, sementara penembakan yang sebenarnya berlangsung antara pukul 17.00 - 19.00.

Sementara itu, mantan Pangdam Jaya Mayor Jendral Sjafrie Sjamsudin mengaku tidak pernah memerintahkan personilnya menggunakan peluru tajam. "Secara administrasi dan secara operasional, tidak ada perintah itu," kata Asisten Ahli Panglima TNI ini. Menyingung soal bukti-bukti dari pihak media elektronik, seperti stasiun TV swasta Anteve, RCTI dan SCTV, dikatakan Hendardji belum bisa dijadikan barang bukti. Sebab, sampai saat ini belum ada kesaksian dari pihak media sendiri.

Mengenai hal ini, Syarwani, Wakil Ketua Pansus, mengingatkan agar pihak pers, terutama televisi yang meliput acara tersebut, dapat menyerahkan rekamannay kepada pihak Pansus. Selain itu, Pansus juga menyimpulkan masih adanya ketidakcocokan antara keterangan dari TNI dan Polri. Ia mencontohkan masalah stok opnam peluru. Polisi menginginkan agar seluruh senjata diperiksa, namun TNI menolak.

Advertising
Advertising

Rapat ini sempat diwarnai keribukan ketika Arthur Damanik mendapat giliran untuk bicara. Sorakan dari kalangan mahasiswa yang ikut menghadiri rapat ini membuat Arthur tampak emosional. Ia sendiri menyesalkan kejadian itu. "Saya merasa kecewa dengan mereka (mahasiswa)," kata dia.

Setelah mendengar keterangan dari sejumlah perwira yang dianggap bertanggung jawab terhadap ketiga insiden itu, Pansus besok (14/2) akan memanggil para perwira pengganti, yaitu mantan Pangdam Jaya Nugroho Jayusman dan mantan Pangdam Jaya Djadja Suparman. (anggoro)

Berita terkait

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

45 menit lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

1 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

1 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

1 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

1 jam lalu

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

Taylor Swift menggemparkan tangga lagu Inggris dengan albumnya The Tortured Poets Department, mengungguli 10 lainnya dan melampaui The Beatles.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

2 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya