Panen Terlambat, Harga Beras di Bojonegoro Naik Rp 1.000

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 14:16 WIB

TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Harga beras untuk beberapa jenis di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merangkak naik. Kenaikan diduga akibat panen terlambat di sejumlah kecamatan penghasil beras.

Di sejumlah pasar tradisional di Bojonegoro, seperti Pasar Besar Bojonegoro, Pasar Padangan, Sumberejo, dan Kapas, harga beras rata-rata naik antara Rp 800 hingga Rp 1.000 per kilogramnya. Misalnya, harga beras jenis C4 kini naik Rp 6.500 per kilogramnya dari harga sebelumnya Rp 5.800 per kilogramnya.

Beras Rojolele kini naik Rp 7.500 per kilogramnya dari sebelumnya Rp 6.500 per kilogramnya. Sedangkan harga beras Semeru menjadi Rp 5.500 per kilogramnya dari harga sebelumnya Rp 4.800 per kilogramnya.

Sejumlah pengecer beras mengakui kenaikan terjadi selama satu pekan terakhir. Para pedagang mengakui, kenaikan harga beras ini masuk kategori tertinggi selama satu tahun terakhir. Seperti misalnya, beras rojolele yang tembus hingga Rp 7.500 per kilogramnya. “Apakah harga ini akan naik. Kita belum tahu,” tegas Badriyah, salah satu pedagang beras di Kota Bojonegoro kepada Tempo, Kamis (21/1) siang.

Di kalangan petani menyebutkan, beberapa kecamatan di Bojonegoro yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi, mengalami keterlambatan panen. Pada Januari ini, sejumlah areal persawahan, harusnya sudah ada panen. Tetapi, panen ternyata tidak merata dan hanya di beberapa lokasi saja.

Advertising
Advertising

Seperti di Kecamatan Kalitidu, di Desa Cengungklung, Desa Ngraho dan beberapa desa lain, panen juga tidak merata. Juga di beberapa desa di Padangan, seperti Kebunagung, panen juga tidak merata. “Karena hujan turun belum merata,” tegas Kamidin, petani asal Desa Kebunagung, Padangan, Bojonegoro.

Kondisi yang hampir sama terjadi di sejumlah kecamatan penghasil beras di Bojonegoro. Seperti Kecamatan Sumberejo, Balen, dan Kapas. Panen tidak merata karena, musim tanam mundur karena ketersediaan air kurang.

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Gumantijo membenarkan terjadi kenaikan beras di sejumlah tempat di pasar. Dia menyebutkan, faktor keterlambatan panen juga berpengaruh terhadap stok padi di Bojonegoro. “Akibatnya harga beras naik,” tegasnya.

Pemerintah Bojonegoro hingga kini masih melakukan operasi pasar. Tetapi, upaya ini masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebab, pada Januari ini pemerintah provinsi dan kabupaten masih disibukkan pengaturan anggaran. “Ya, ada upaya itu,” imbuhnya.

Sujatmiko

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

22 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

54 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

2 Maret 2024

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya