Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Papua Tidak Menjaring Ikan

Reporter

Editor

Senin, 18 Januari 2010 14:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura - Akibat cuaca buruk, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan dini bagi nelayan tradisonal di Papua, untuk mewaspadai tingginya gelombang laut di sekitar Pulau Ayuapia, perbatasan perairan lepas Kabupaten Biak Numfor dan Jayapura.

Menurut salah satu staf data BMKG Wilayah V Jayapura, Muhammad Iit, tinggi gelombang laut diperairan itu akan berlangsung selama satu minggu kedepan dan tingginya bisa mencapai tiga meter. "Cuaca buruk juga berpeluang melanda hampir di seluruh wilayah Papua, seperti di wilayah utara, selatan dan barat Papua," katanya.

Cuaca buruk ini, kata Muhammad Iit, diakibatkan terdapat pertemuan mata udara, sehingga memungkinkan terjadinya awan tebal hingga mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang disertai dengan petir dan angin.

Sementara di wilayah Manokwari di Papua Barat, lanjut Muhammad, terjadi cuaca buruk, seperti hujan dengan intensitas tingi dan angin kencang juga diprediksi akan terjadi. "Kami himbau, maskapai penerbangan memperhatikan dan mewaspadai perkembangan cuaca di Papua, hingga satu minggu ke depan," terangnya.

Akibat cuaca buruk yang terus melanda Papua, mengakibatkan harga ikan, khususnya di Kota Jayapura dan sekitarnya naik hingga tiga kali lipat dari harga sebelumnya. Salah satu nelayan di Hamadi, Kota Jayapura, Haji Rahmat Nurdin mengatakan, harga ikan saat ini seperti ikan ekor kuning sedang yang biasa dijual Rp 25 ribu per ekor, saat ini bisa mencapai Rp 100 ribu per ekornya.

Advertising
Advertising

"Harga ikan ini naik akibat banyak nelayan yang tak berani bekerja dan turun ke laut. Sebab cuaca buruk ini sudah satu minggu terjadi. Kami terpaksa tak melaut, takut terkena musibah," kata Haji Rahmat Nurdin kepada wartawan di Kota Jayapura, ketika ditemui di Tempat Pelelangan Ikan di Hamadi, Kota Jayapura, Senin (18/1).

Akibat cuaca buruk ini, pendapatan para nelayan tradisional di sekitar Kota Jayapura berkurang. "Biasanya, jika kami melaut dalam satu hari, kami bisa menghasilkan Rp 10 juta. Saat ini saya dan 30 orang lainnya sudah lima hari tidak melaut. Kerugian yang saya alami, kira-kira sekitar Rp 50 juta-an. Jadi memang, kadang kami tidak bisa berbuat banyak jika cuaca sudah buruk seperti ini," kata Rahmat pasrah.

CUNDING LEVI

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

16 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

38 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya