Perang Suku di Papua Bukan Satu-satunya Pilihan

Reporter

Editor

Senin, 11 Januari 2010 11:57 WIB

TEMPO Interaktif, Timika - Anjuran untuk berdamai yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mimika, DPR Papua, Pemerintah Kabupaten Mimika, dan Musyawarah Pimpindan Daerah Mimika, Senin (11/1) siang, di Jalan Mambruk, Kwamki Lama, (kubu atas) belum membuahkan hasil.

Kelompok warga dari kubu atas tetap menghendaki ada pembalasan jumlah korban tewas. Anggota DPRD Mimika, Piet Magal, meminta warga untuk berpikir ulang. "Dalam adat ada banyak pilihan untuk menyelesaikan persoalan. Perang bukan satu-satunya pilihan," kata Piet Magal.

Tokoh perang kubu atas, Jalan Mambruk, Kwamki, Stevanus Kula, siang ini, mengatakan tidak ada yang mengundang para pejabat untuk datang ke Kwamki Lama."Siapa yang panggil bapa-bapa ke sini (Kwamki Lama). Bukan saya, bukan waimom (tokoh perang)," kata Stevanus.

Menurut Stevanus, kendali perang saudara di kubu atas sudah diambil alih oleh Noab Kinal dan Beny Deblek. Stevanus juga meminta waktu untuk memutuskan apakah menerima anjuran pejabat yang datang ke Kwamki Lama atau menolak.

Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Muhammad Sagi, ketika membuka dialog meminta warga segera menghentikan perang. "Kami semua hadir di sini (Kwamki Lama) berusaha untuk selesaikan perang tanpa dendam. Tapi sampai kemarin masih ada upaya untuk balas dendam," kata Muhammad Sagi.

Muhammad Sagi berkali-kali meminta warga segera menghentikan perang agar tidak jatuh korban lagi. "Ini sudah tigakali saya bicara dengan bapak-bapak (warga kubu atas) sekalian, Selanjutnya saya minta anggota dewan dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, kata Muhammad Sagi.

Anggota DPRD Mimika Elminus Mom mengatakan, perpanjangan waktu untuk perang hanya akan menambah korban jiwa. Jangan sampai ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi ini," kata Elminus yang juga pernah menjadi tokoh perang di Kwamki Lama pada 2005.

Elminus yang mengaku pernah ditahan polisi akibat konflik Kwamki Lama 2005, mengingatkan warga bahwa jika warga memaksa perang DPRD Mimika akan mundur dan membiarkan pasukan menangkap pelaku perang. "Kalau kami dewan mundur, maka polisi yang akan maju," kata Elminus.

Noab Kinal yang mengambil peran sebagai tokoh perang kubu atas masih enggan menghentikan perang. Kalau polisi dan pemerintah menghalangi perang, maka pihak kubu atas akan membawa perang ini di kampung-kampung pedalaman. "Kami akan membawa persoalan ini di kampung-kampung," kata Noab.

Pada Senin siang, kubu-kubu yang bertikai tidak dapat melakukan aksi provokasi untuk perang. Pasukan disiagakan disejumlah titik yang sering dijadikan ajang perang panah.

Kelompok warga kubu atas dan bawah hanya bergerombol di rumah-rumah warga bersenjata panah. Sebagian lagi hanya berkerumun di rumah duka, Jalan Mambruk 2, Kwamki Lama. Belum diketahui batas waktu akhir bagi kubu atas untuk menyatakan setuju dengan anjuran damai atau menolak.

TJAHJONO EP

Berita terkait

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

10 Agustus 2023

Mengenal Suku Dani Papua dan 4 Tradisi Mereka

Suku Dani di Lembah Baliem. Papua memiliki banyak tradisi unik yang terus dipertahankan hingga sekarang dan menjadi warisan luhur bangsa kita.

Baca Selengkapnya

Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

2 Juli 2023

Mengenal Destinasi Wisata dan Kuliner Rwanda, Menyusuri Eksotika Negeri di Afrika Timur

Rwanda terkenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata berupa ekowisata menjadi sektor yang berkembang pesat di Rwanda.

Baca Selengkapnya

150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

21 Oktober 2022

150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

Perempuan dan anak-anak ikut menjadi korban perang suku di Sudan. Kekacauan terjadi sejak kudeta pada Oktober 2021.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

26 Agustus 2021

Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

Patut diduga naskah 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' memiliki motif memecah belah dua suku etnis terbesar bangsa Indonesia, Sunda dengan Jawa.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

6 April 2021

Perang Suku di Sudan, 40 Orang Tewas

Pemerintah Sudan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Darfur Barat akibat perang antarsuku yang telah berlangsung selama tiga hari.

Baca Selengkapnya

Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

12 September 2020

Perang Antar Kampung, 16 Orang di Jayawijaya Terkena Panah

Perang tradisional ini terjadi antara masyarakat Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama di Kabupaten Jayawijaya.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

5 Maret 2020

Perang Suku di Flores Timur, Enam Orang Dilaporkan Tewas

Dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur saling bentrok memperebutkan lokasi tanah bernama Wulewata Bani.

Baca Selengkapnya

Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

2 Oktober 2018

Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah.

Baca Selengkapnya

Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

26 September 2016

Gerah atas Perang Suku, Jokowi Minta Pemda Turun ke Lapangan

Perang suku terjadi karena aturan adat bahwa satu korban harus diganti dengan satu nyawa dari suku lawan.

Baca Selengkapnya